Laman

Kamis, 06 Desember 2018

✩✩ MEMBUKA MAKRIFAT SYAHADAT ✩✩

Berikut ini penjabaran meluruskan syahadat
Bismillahhirrahmannirrahim…….
“ASYHADUALLA ILAHA ILLALLAH”
aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain ALLAH
“WA ASYHADUANNA MUHAMMADARRASULULLAH”
dan aku bersaksi bahwa muhammad itu utusan ALLAH

Nah itu kalimat bunyi Syahadat serta artinya yang kita ucapkan selama ini, tentu saya yakin bahwa Anda telah yakin bahwa bunyi serta arti itulah yang telah benar menurut Anda selama ini…
dan saya tentu saja pasti juga sepaham dengan Anda bahwa memang itu sudah benar bunyi serta artinya, tidak boleh di tambah atau di kurangi apalagi di ubah-ubah…

siapa yang merubahnya maka ia telah sesat akal budi serta tidak syah masuk Islamnya…
Lalu saya bertanya, pernahkah Anda melihat Muhammad sang nabi itu..?
Anda menjawab, belum …!
Lalu saya bertanya lagi pernah kah Anda bertemu Muhammad sang nabi itu…? Anda jawab lagi “belum ”!
Lalu saya berkata ”berarti palsu Syahadat Anda…!
Saya jamin pasti Anda akan terkejut dan sedikit tersinggung.
hee..hee..hee...😀
Tapi biarlah... lha wong mau meluruskan itu ya kadang di caci maki dulu....
baiklah saya akan mulai bukakan logika apa yang saya pakai untuk berkata bahwa Anda ber-Syahadat palsu…!!
Bukankah Islam itu memang agama yang di penuhi logika..??
Ia atas sebab musabab, Islam bukanlah agama takhyul yang tidak ada sebab akibat langsung KUN FA YAKUN saja, atau sim salabim bahkan jaman sekarang hampir mayoritas pemeluk Islam lebih cenderung mengkaji Islam dan kitab sucinya Al Qur'an seperti mengarah pada tehnik tahayul….
Coba lihat, mereka mulai menjadikan isi ayat kitab suci Al Qur'an sebagai ilmu-ilmu ghaib saja, isinya serta fungsi-fungsi ghaibnya….

sebagai contoh pemikiran Islam yang cenderung tahayul ” baca dan amalkan ayat ini maka kamu tidak akan kebal dari senjata musuh, baca surat Al Jin bisa untuk memanggil jin, tanpa di jelaskan bagaimana proses logika nya surat Al Jin atau itu berakibat terpanggil nya bangsa jin….
Coba lihat dan teliti lagi saat kita Sholat Jum'at….

dengarkanlah dakwah khotib penceramah jika ia berkotbah tentang Rasulullah.. dengarlah maka Anda akan dapatkan gambaran yang sangat jelas bahwa hampir semua kotbah jika berhubungan dengan Rasulullah selalu seakan-akan Rasulullah itu seperti manusia ghaib, hanya di tampilkan yang karomah serta mukjizat nya saja sehingga jika saya yang mendengar maka saya terbawa mimpi bahwa Rasullullah itu seperti sosok ghaib yang memiliki super supranatural, sim salabim apa yang beliau minta terkabul tanpa di jelaskan bagaimana hebatnya strategi serta persiapan beliau untuk terkabulnya dan suksesnya beliau.

Kenapa si Kyai kotbah tidak menjelaskan strategi apa yang Rasulullah gunakan sehingga ia menang dalam berperang, tehnik dan kegeniusan seperti apa yang beliau rancang dengan kerja keras dan teliti sehingga beliau dapat melihat masa depan….
Padahal di negeri barat sendiri Muhammad bin Abdullah sang nabi besar umat Islam itu telah di akui sebagi manusia master planing dengan tingkat berpikiri sangat teliti dan seorang manusia pekerja keras tiada pantang menyerah…..
Oleh sebab itulah maka saya akan buka kan Ruh Syahadat itu secara logika juga kepada Anda….dan tolong jangan di bawa- bawa ke arah tarekat-tarekat lain...!
Ingat..!!
bukan Syahadat Anda yang palsu tapi Anda ber-Syahadat palsu itu yang saya maksud..!!
Kita mulai dari kata “AKU BERSAKSI…”
coba Anda pahami dan ingat baik baik apa itu kata bersaksi..??
Apa arti sebenarnya dari bersaksi...??
“BERSAKSI” arti sebenarnya adalah “MENYAKSIKAN” ~>
"MELIHAT” BERSUMPAH JANJI BAHWA MELIHAT DAN MENYAKSIKAN”
Nah... adakah arti lain selain itu dari kata bersaksi….?
silahkaan cek dengan menggunakan bahasa seluruh dunia ini pastilah tetap kembali artinya seperti yang saya tulis ini…!
Jelaslah sudah Anda berkata kepada saya dalam Syahadat bahwa
“AKU MENYAKSIKAN atau MELIHAT bahkan sama dengan BERTEMU BAHWA TIADA TUHAN SELAIN ALLAH DAN AKU MENYAKSIKAN ATAU MELIHAT JELAS BAHWA NABI MUHAMMAD ITU UTUSAN ALLAH”

Dan ironis nya saat saya tanya, apakah Anda sudah pernah melihat Rasulallah..? ”Anda jawab belum”
Nah...makanya saya langsung berkata bahwa Anda ber-Syahadat palsu, bagai mana mungkin Anda belum pernah melihat nya tetapi Anda berkata aku melihatnya…?
apa itu tidak palsu nama nya…????
Anda belum pernah datang ke Bali tetapi Anda katakan ke saya bahwa Bali itu indah…? apakah itu bukan info palsu namanya.??
“Jika seandainya Anda menjadi saksi di pengadilan atas terdakwa saya”, Anda adalah saksi meringankan saya di pengadilan pidana”…
Lalu pak hakim bertanya” saudara …benarkah Anda saksi dari terdakwa…? Anda jawab iya..
Lalu pak hakim bertanya lagi ”Anda kenal dengan terdakwa..?
Anda jawab iya” yg terakhir si hakim bertanya” pernahkah Anda bertemu terdakwa”..?
Anda jawab belum pernah…
Nah... sampai pada pertanyaan ini maka pasti hakim akan menjawab ”bagaimana bisa Anda menjadi saksi bagi si terdakwa sementara Anda belum pernah bertemu terdakwa..? berarti Anda telah melakukan kesaksian palsu..? dan pidana nya orang yang bersaksi palsu itu sama hukuman penjaranya dengan si pelaku pidana..

Itu baru hukum di pengadilan bagaimana jika Anda bersaksi palsu tentang kenabian Muhammad…??
Wah.. saya tidak sanggup membayangkannya… lalu setelah membaca pembuka Syahadat dari saya ini Anda akan menentangnya terlebih dahulu dengan berkata ”menurut saya yang paling benar orang berSyadat itu asal sudah benar bunyi serta tajwid bacaannya serta jelas dan tau artinya maka itu sudah benar Syahadatnya”
Menurut guru saya, kiyai besar sesepuh di gunung Lawu ya begitu saja benar syahadat itu”..hee..hheee…..

Baiklah akan saya bukakan lagi kejadiannya :
”jika yang penting bunyi Syahadat itu saja sudah benar membacanya maka benarlah Syahadatnya, lalu saat Anda tadi membaca Syahadat kan Anda berkata bahwa aku bersaksi Muhammad itu utusan ALLAH…..
Nah.. sekarang timbul pertanyaan ”Muhammad mana yang Anda saksikan yang menjadi utusan ALLAH itu..?
Bukankah di tanah Arab saat Rasullallah menjadi nabi ada banyak orang yang bernama Muhammad..?
Perlu Anda ketahui bahwa nama “Muhammad itu jika di tanah Arab itu sama dengan nama” Ujang atau Asep kalau di Sunda” dan Abang atau Bujang kalau di Riau” jadi sangat banyak orang yang bernama Muhammad saat itu, apalagi jaman sekarang ada jutaan orang yang bernama muhammad, jangan2 yang Anda katakan Muhammad itu adalah Muhammad Soeharto, Muhammad Otman atau Muhammad Zakaria teman saya hehehehe…
Lalu Anda menjawab lagi…yang saya sebut dalam syahadat itu Muhammad yang nabi nya orang Islam.…!
Lhoo bagaimana Anda bisa memastikan bahwa Muhammad itu yang Anda saksikan utusan ALLAH…
Lha wong Anda belum pernah melihat atau bertemu…????
Nah lhooo... gawat keliwat liwat itu mah namanya…hee.hee..
Lalu jawaban bantahan terakhir Anda kemungkinan akan berucap ajian pamungkas seperti ini
”kalau begitu ya semua orang jaman sekarang Syahadatnya palsu yaa..,kan saya hidup 1400 tahun lebih kurang sejak Rasullallah wafat, tidak mungkin saya dapat melihat beliau dulu agar saya benar dan lurus syahadatnya…???
Nah... ini sudah mulai masuk pada point inti
Kita dapat melihat fenomena kenabian Muhammad itu atau bertemu dengan Muhammad itu yaitu dengan dua cara:
pertama dengan mesin waktu..hee..hee (jelas mesin waktu hanya baru teory dan alatnya belum pernah di temukan/di buat) berarti kita menggunakan cara yang kedua yaitu dengan ILMU MAKRIFAT (ilmu makrifat adalah ilmu rasa, makrifat itu rasa, bermakrifat itu berarti ya merasakan)
Nah kita mulai masuk ilmu makrifat….. saya kasih contoh ilmu makrifat yang paling mudah di cerna :
Apakah melihat itu hanya dapat di lakukan dengan menggunakan kedua bola mata saja…?
tentulah tidak..!!
Jika melihat itu hanya dapat di lakukan oleh organ mata, bagaimana dengan orang buta..?? yang berjalan puluhan kilo meter mampu tanpa tersandung dan tepat arah jalannya.
Tanyakan pada orang buta itu sebuah benda dan biarkan dia melihatnya tanpa mata..maka lihatlah ia pasti tau itu benda apa,bahkan orang buta jika berjalan jauh lebih laju dan lebih jarang tersandung batu dari pada kita yang melihat dengan mata…
Nah dengan apa ia melihat sesuatu..?? yaitu dengan tongkat, dengan penciuman, dengan pendengaran dan dengan rasa.

Nah sekarang kita telah bermakrifat yaitu melihat dan menyaksikan sesuatu itu ternyata bisa di lakukan dengan TONGKAT, PENCIUMAN DAN PENDENGARAN DAN YANG TERHEBAT DENGAN RASA…!!!
Jadi terbukalah satu jalan untuk bertemu atau melihat Rasulullah pada jaman sekarang yaitu dengan RASA…!!

Ingat...!! RASA tidak bisa di tipu..!!
Jika Anda sudah pernah merasakan air kopi maka sehebat apapun saya menipu Anda, saya berikan air yang bentuknya sama dengan kopi hitam dan saya bawa Anda pada kedai besar yang bertuliskan kedai kopi terbaik namun jika yang di berikan oleh kedai besar itu bukan kopi walaupun bentuknya sama persis dengan kopi setelah Anda rasa maka pasti Anda akan tau pasti bahwa itu bukanlah kopi…
Nah...RASA tidak bisa di tipu oleh apapun termasuk syeton..!! karena ilmu dan akal adalah sebagian dari istana syeithon…….
Yang pasti Anda sudah mulai paham apakah Syahadat Anda selama ini masih palsu atau sudah benar begitu saja adanya…..
Baca pelan-baca dan jangan terburu buru yaa…!
Saya akan gambarkan satu fenomena kejadian bom Bali..
Anda pasti pernah mendengar atau melihat di televisi peristiwa tragis bom Bali tersebut, setelah peristiwa tersebut terjadi maka pihak kepolisian mengumpulkan semua korban, yang meninggal di kebumikan dan yg luka di bawa kerumah sakit dan yang penting lagi adalah mana korban yang hanya luka mereka di ambil dan di jaga oleh kepolisian sebagai saksi atas peristiwa tersebut...
Kelak kesaksian mereka korban yang hidup menjadi kesaksian yang benar tentang peristiwa tersebut karena mereka melihat langsung peristiwa tersebut, maka mereka layak dan dibenarkan kesaksiannya tentang bom Bali itu,,,

Namun rupanya polisi bukan saja mengumpulkan saksi hidup dari korban bom Bali yang luka-luka itu saja namun polisi mendatangi seorang wanita tua yang wanita itu tidak ada kaitan sama sekali dengan bom Bali, tidak berada di tempat saat kejadian, tidak pernah melihat peritiwa bom malam itu dan rumahnya pun berjarak satu kilo meter dari tempat kejadian,lalu kenapa wartawan dan kepolisian mendatangi wanita tua itu dan menjadikan ia saksi dari kejadian tersebut….?
kenapa ia bisa menjadi saksi yang syah dan meyakinkan..???
Seorang wartawan televisi mendatangi wanita tersebut dan meminta kesaksian.
wartawan bertanya..”maaf bu..apakah ibu berada di tempat kejadian..?” si ibu tua menjawab” tidak”..
Lalu wartawan bertanya lagi ” apakah ibu melihat bom tersebut meledak..? si ibu menjawab lagi” tidak juga”..
Lalu si wartawan bertanya sedikit bernada kesal ”lalu bagaimana ibu bisa bersaksi dan menjadi saksi akan peristiwa bom Bali ini, sungguh pihak kepolisian benar-benar tidak profesional dalam mengambil orang menjadi saksi..”

Si ibu bukannya tersinggung tapi malah terkejut karena dia baru tau bahwa dia menjadi saksi dalam peritiwa tersebut, dengan lugu dan tanpa basa basi, si ibu menjawab pertanyaan wartawan ”pada malam itu saya tengah menidurkan cucu saya yang berumur 2 tahun dalam buaian, saat itulah tiba-tiba saya mendengar suara dentuman yang sangat kuat dan ayunan cucu saya yang saya pegang bergetar keras hingga saya menduga ada gempa bumi, oleh karena itu saya yakin bom yg meledak malam itu pastilah bom yang sangat besar, bahkan melebihi bom sewaktu saya berada pada jaman penjajahan dulu” begitu kata si ibu tua…..
Si wartawan terkejut dan barulah ia tersadar dg kata-kata nya tadi yang salah tentang kepolisian yang tidak profesional, ia berpikir sejenak lalu meyakini bahwa ibu ini bersaksi benar dan pantas di jadikan saksi hidup tentang bom Bali tersebut.
kenapa begitu….??

pertama: ingatlah si ibu tua yang tidak pernah berada di tempat kejadian berkata ia MEYAKINI bahwa BOMNYA SANGATLAH BESAR karena RUMAHNYA yang JARAKNYA SATU KILO METER saja DARI TEMPAT KEJADIAN MERASAKAN GEGARNYA FENOMENA LEDAKAN BOM TERSEBUT..
Nah jelaslah bahwa: DENGAN SAMPAINYA GEGAR BOM TERSEBUT KE JARAK YANG YANG SANGAT JAUH MAKA SUDAH PASTI BOMNYA SANGAT BESAR, dan siapa yang dapat merasakan gegarnya FENOMENA BOM TERSEBUT MAKA IA AKAN DAPAT DI BENARKAN KESAKSIANNYA…

POLISI DAN HAKIM PUN AKAN MEMBENARKAN KESAKSIAN SEORANG IBU TUA YANG TIDAK PERNAH MELIHAT KEJADIAN PELEDAKAN BOM TERSEBUT NAMUN SECARA PASTI GEGAR NYA BOM TELAH IA RASAKAN….
Nah.. SIAPA yang MAMPU MERASAKAN GEGARNYA FENOMENA KENABIAN SEORANG HAMBA TUHAN YANG BERNAMA MUHAMMAD itu maka SECARA HUKUM ALAM DAN HUKUM MAKRIFAT SERTA PASTI JUGA SECARA HUKUM NEGARA IA TELAH MENYAKSIKAN MUHAMMAD ITU dan JIKA IA BERSAKSI maka KESAKSIANNYA ITU PASTILAH BUKAN KESAKSIAN PALSU LAGI….
Selama ini banyak manusia termasuk Anda dan saya dulu, setiap bersaksi maka setiap itu pula kita telah berbohong/bersaksi palsu kepada alam, orang lain, agama, Muhammad itu sendiri dan bahkan Tuhan…
Bisa di bayangkan tidak setiap kita menyebut Syahadat maka secara makrifat gunung dan tanah mengejek kita seperti ini
”heheheh..ayo kamu bohong lagi ya, kamu bersaksi palsu lagi ya…, berani beraninya kamu berkata kepada gunung, tanah dan Tuhan bahwa kamu telah menyaksikan Muhammad bin Abdullah itu adalah nabi utusan Tuhan bukan nabi utusan manusia sementara jangan kan menyaksikannya mengenal dan mencium bau keringatnya saja kamu tidak pernah…benar benar orang Islam yang munafik kamu ini wahai manusia,” kata gunung alam semesta dan bahkan Tuhan….
Nah.. sekarang jelaslah apa yang harus Anda lakukan sebelum Anda dan saya bersaksi dalam bersyahadat…. yaitu
RASAKANLAH GEGAR NYA KENABIAN MUHAMMAD ITU LEBIH DULU, KENALI LAH MUHAMMAD ITU LEBIH DULU, CIUM AROMA KERINGAT MUHAMMAD ITU LEBIH DULU.
DENGAN APA..?
YA... DENGAN MERASAKAN SIAPA MUHAMMAD ITU..
SIAPA YANG BAGAIMANA..????
SIAPA YANG AKU KENAL, KARAKTER serta SIFAT- SIFATNYA
JADI CARA TERMUDAH UNTUK MENYAKSIKAN MUHAMMAD UTUSAN TUHAN ITU PADA JAMAN SEKARANG ialah DENGAN MENGENAL SUNGGUH-SUNGGUH SIFAT-SIFATNYA,.
JIKA ANDA MENGENAL SIFAT-SIFAT MUHAMMAD ITU MAKA PASTI ANDA TELAH MENYAKSIKAN MUHAMMAD TERSEBUT….
saya beri contoh sederhana…
jika Anda benar-benar mengenal sifat-sifat saya serta segala karakter saya maka jika suatu saat orang bertanya benarkah kamu murid saya, maka Anda pasti dengan mudah bersaksi dan berkata “benar saya murid beliau atau saya benar pernah berguru.”
lalu orang tadi bertanya jikalau benar kamu pernah berguru kepadanya coba kamu katakan bagaimana karakter atau sifat2 sipat beliau itu..?”
nah saat Anda mengatakan kepada orang tadi segala sifat dan karakter saya yg sesungguhnya, maka secara harfiah orang tersebut pasti berkeyakinan Anda telah melihat saya…dan jika benar Anda menyaksikan saya melalui sifat-sifat saya maka saat Anda menyebut nama guru Anda satu kali saja maka pasti sedikit hati Anda akan bergetar, karena mengenang segala kebaikan guru dan ajaranya yang teramat berharga dan langka kepada Anda…pasti hati Anda bergetar….
Nah begitu juga BUKTI PASTI JIKA ORANG TERSEBUT BENAR BENAR TELAH MELIHAT/MENYAKSIKAN MUHAMMAD SANG NABI AGUNGNYA ITU MELALUI SIFAT-SIFAT serta KARAKTERNYA maka SAAT ANDA MENYEBUT NAMA MUHAMMAD RASULLALLAH BAHKAN ORANG LAIN YANG MENYEBUTNYA MAKA PASTILAH HATI ANDA AKAN BERGETAR, TERKADANG BERLINANG SEDIKIT AIR MATA…KENAPA..? Karena JIKA ANDA MELIHAT BETAPA SAYANG DAN CINTA NYA MUHAMMAD ITU KEPADA UMATNYA YANG MELEBIHI KASIH DAN CINTA KEPADA DIRINYA SENDIRI BAHKAN IA RELA GADAIKAN KESELAMATANNYA HANYA UNTUK MENDAHULUKAN KESELAMATAN UMATNYA PASTILAH HATI ANDA AKAN BERGETAR HEBAT…
Baca juga surat At-Taubah ayat 128 sampai 129 (Anda akan melihat arti ayat tersebut yg begitu besarnya kasih sayang Muhammad itu sehingga ia akan sangat risau atas kekurangan dan beban yg tengah umatnya alami)….

Terkecuali jika Anda belum pernah melihat Muhammad melalui sifat-sifatnya maka jelaslah selama ini saat Anda menyebut Muhammad dalam syahadat itu hati Anda biasa saja dan tanpa getar apapun hampir persis seperti membaca koran saja….
Yaa jelas begitu sebab kita selama ini bersaksi palsu...hehehehe…
dan pantaslah hampir semua doa yang kita panjatkan tidak pernah maghbul, berzikir hingga 10 km panjangnya..sholat hingga ratusan rakaat, mantra pun sudah yang terhebat di baca namun tak satupun yang maghbul……
Yaa jelas tidak maghbul sebab sesungguhnya kita bukan Islam resmi, hanya Islam kontrakan,…
lho kok Islam kontrakan..???? hehehe…
Tahukah apa syarat utama masuk Islam..?
tentu membaca Syahadat..?
Lah syahadat kita saja dulu palsu..ya pasti belum resmi Islam apapun alasannya…
Bukankah syarat resmi masuk Islam itu membaca Syahadat dengan berSyahadat yang benar….
Mana ada orang non muslim yg sholat atau zikir serta puasa di terima oleh ALLAH..??
bukankah sholat atau puasa itu hanya bagi yang resmi ber-agama Islam, berTuhankan ALLAH dan bernabikan Muhamamad….

Berarti yang kedua KITA SEKARANG TAHU BAHWA :
SYAHADAT ITU ADALAH RANGKUMAN MAKRIFAT,
SYAHADAT YANG BENAR ITU ADALAH PEMAGHBUL DOA,
SYAHADAT YANG BENAR ITU ADALAH PINTU GERBANG DARI TERBUKA NYA SEMUA KEHENDAK-KEHENDAK KETUHANAN,

SYAHADAT YANG BENAR LAH SESUNGGUHNYA YANG MEMBUAT BERBAGAI DOA, KESAKTIAN, MUKJIZAT, KAROMAH SERTA FENOMENA-FENOMENA ALAM DI MUKA BUMI DAPAT TERLIHAT NYATA…
Selanjutnya saya gambarkan satu faedah Syahadat secara nyata dan telah terjadi jutaan kali sejak awal manusia itu ada hingga kini…..

Dahulu sebelum Islam masuk bahkan hingga kini orang non muslim/animisme untuk mendapatkan satu ilmu kesaktian saja sebagai contoh ilmu kebal, mereka harus bertapa berbulan bulan, berlapar di gua gua dan tempat-tempat angker, mereka harus bersusah payah menyembah kepada jin, parewangan, khodam dan bahkan batu serta pohon baru mereka dapat satu ilmu tersebut….
Anehnya setelah Muhammad itu menjadi nabi dan membawa agama baru yang bernama Islam maka sejak itu hingga kini ada banyak manusia yang belajar ilmu kebal sama dengan orang yang non muslim tadi dapat menguasai ilmu tersebut hanya dalam satu hari…
Sangat banyak buktinya Kiyai-kiyai dan ulama termasuk orang biasa sekarang ini yang tidak mempan di tembak senjata besi hanya dengan satu hari mereka mampu sempurna menguasai ilmu kekebalan…
sekarang pertanyaannya, taukah Anda kenapa kok bisa begitu.?
jawabannya..!
KARENA MANUSIA MUSLIM TADI DI BECKING OLEH SYAFAAT NABI MUHAMMAD, SYAFAAT DARI MUHAMMAD ITULAH YANG MEMBUAT MANUSIA TADI SANGAT CEPAT DAPAT BELAJAR DAN MENGUASAI ILMU KEKEBALAN…
buktinya dari mana..?????

TERTULIS DI AL QURAN bahwa RASULLALLAH pernah BERDOA DAN DI AMINKAN OLEH ALLAH, begini doanya
”YA ALLAH BERIKAN LAH SYAFAAT KU KEPADA SEBENAR BENARNYA UMAT KU”
Nah…saya rasa Anda juga tahu ayat dan hadits tersebut…..syafaat Rasulullah yang telah membecking manusia-manusia yang sebenar-benar umatnya..
Lalu apa itu syafaat..?
SYAFAAT adalah kelebihan-kelebihan energy di tubuh Rasulullah tersebut, energy itu berbentuk mukjizat yang memancar secara terus menerus kepada yang sungguh-sungguh umatnya…
Nah betapa penting dan dashyatnya Syahadat tersebut di luruskan dan di benarkan…!!
berati manfaat SYAHADAT dapat kita pastikan adalah…
membecking terjadinya mukjizat, karomah, maunah dan khasiat…
lalu apa itu mukjizat..?

MUKJIZAT adalah sedikit ke maha kuasaan ALLAH yang ALLAH berikan kepada manusia yang bergolongan para nabi sehingga nabi tersebut memiliki kelebihan ke maha kuasaan di atas rata rata manusia biasa.

KAROMAH adalah sedikit kemaha kuasaan ALLAH yang IA berikan kepada manusia bergolongan wali/seperti wali songo sehingga wali tersebut memiliki kemampuan kemaha kuasaan ALLAH di atas rata-rata manusia biasa

MAUNAH adalah sedikit ke maha kuasaan ALLAH yg IA berikan kepada manusia biasa bukan nabi bukan wali ataupun ningrat atau raja, sehingga manusia biasa tersebut memiliki sedikit kemampuan kemaha kuasaan di atas rata-rata manusia biasa, inilah yang di namakan orang sakti, dukun, sesepuh atau penghayat kebathinan

KHASIAT adalah sedikit ke maha kuasaan ALLAH yg IA berikan kepada benda mati, sebagai bukti ke maha adilanNYA kepada setiap makhluknya sehingga benda mati tersebut memiliki energy atau kelebihan di atas kelebihan serta energy benda benda mati lainnya… maka kita menyebutnya menggunakan khasiat benda tersebut utk pelet, kesaktian dan pengobatan ghaib… orang sering menyebut ada batu berkhasiat mustika mirah delima, ada mani gajah berkhasiat utk pelet ada keris mpu tantular dan keris ken arok berkhasiat pamor kekuasaan dll….

NAH SEMUA ITU AKAN MENGALIR DAN BERSINERGY HANYA SATU-SATUNYA MELALUI BERSYAHADAT…..!!!!
Lalu saya bertanya lagi kepada Anda….kenapa dahulu Kiyai atau Wali itu hanya dengan membaca Syahadat saja mereka dapat terbang dan meringan kan tubuh..?
Kenapa hanya dengan membaca Syahadat saja saya mampu membuktikan berjalan di atas air..? dan banyak lagi Kiyai dan guru-guru dulu (dan semoga saat ini juga yang hanya dengan membaca Syahadat saja mereka mampu menampakan berbagai maunah…..) lalu kanjeng sunan Kali Jogo ia mampu menghilang dan orang satu kampung terpental menyerang tanpa ia sentuh hanya dengan membaca syahadat..
Kenapa anak muda dan orang sakti sekarang harus membaca mantra yang sangat panjang sehingga berbuih-buih mulut berzikir untuk mampu meringankan tubuh bahkan terkadang capek dan pegal saja yang ia dapat, ilmu pun tak jadi,,, he..he..he..hee…
Lalu tau kah Anda apa yang di bicarakan oleh nabi Khaidir kepada sunan Kalijaga di atas perahu sehingga harus terapung di tengah laut untuk membukanya dan hingga terjadilah cacing syech Siti Jenar…????? ini sangat terkenal di pulau jawa…

BAHWA YANG NABI KHIDIR TURUNKAN KEPADA SUNAN KALI JAGA SEHINGGA DI CURI DENGAR OLEH SEEKOR CACING JELMAAN SYECH SITI JENAR ITU ADALAH :
“RUH SYAHADAT/MELURUSKAN DAN MEMBENARKAN BAGAIMANA SESUNGGUHNYA MEMBACA DAN BERSYAHADAT YANG BENAR ITU, lebih kurang sama seperti yang telah saya jelaskan kepada Anda ini, meskipun saya membukakannya dengan bahasa yang sesuai/di mengerti pd jaman sekarang.
Nah terakhir apa bukti yang pasti bahwa Anda telah menyaksikan Muhammad itu..? dan sebagai bukti bahwa Anda telah benar dalam membaca serta mengamalkan Syahadat..?

“SETIAP ANDA MEMBACA SYAHADAT HINGGA TERSEBUT PADA NAMA MUHAMMAD, HATI ANDA BERGETAR, AIR MATA BERLINANG SEDIKIT, TIDAK PERDULI DI MANA PUN ANDA MEMBACANYA DAN DIMANA PUN ANDA MENDENGAR NAMA NABI PENGHULU KITA TERSEBUT”
MAKA JIKA FENOMENA INI YANG ANDA RASAKAN SAAT MEMBACA SYAHADAT MAKA ALAM SERU SEKALIAN ALAM INI PASTI MENJADI SAKSI SAAT ANDA BERSYAHADAT ITU, BAHWA ANDA BENAR-BENAR TELAH MENYAKSIKAN SIAPA MUHAMMAD ITU DAN SANGATLAH TEPAT JIKA ANDA BERKATA AKU BERSAKSI/AKU TELAH MENYAKSIKAN MUHAMMAD ITU SUNGGUH-SUNGGUH NABI UTUSAN TUHAN,BUKAN NABI BUATAN MANUSIA”
MAKA TIDAK ADA SATUPUN MAKHLUK LAGI YANG MAMPU BERSAKSI BAHWA ANDA BERSAKSI PALSU..
ANDA BENAR-BENAR TELAH BERSAKSI BENAR.. MENJADI SAKSI YANG BENAR.
JADI…LIHATLAH…SAKSIKANLAH DULU MUHAMAMAD ITU MELALUI SIFAT-SIFATNYA.. boleh melalui buku-buku kisah asli karakter serta tata cara Muhammad itu hidup, boleh melalui apa saja yg penting intinya Anda mengenal sifat-sifat Muhammad sang nabi tersebut….
Setelah SYAHADAT ANDA ITU LURUS DAN BENAR MAKA BACALAH IA LEBIH AWAL DALAM SETIAP APA SAJA GERAK DAN ZIKIR YANG ANDA AMALKAN…
BAHKAN ANDA BERSYAHADATLAH SAAT BANGUN DARI TIDUR…
MAKA ANDA PANTAS MENDAPATKAN SYAFAAT DARI PENGHULU KITA NABI BESAR MUHAMMAD TERSEBUT DAN SEMOGA TUBUH ANDA MENDAPATKAN MAUNAH TANPA HARUS BERTAPA DAN TERSESAT JALAN DALAM BERGURU MENDAPATKAN BERBAGAI KESAKTIAN AMIN YA RABB
Berikut ini PEMUTUS KAJINYA/RANGKUMAN dari SEMUA PEMBUKAAN SYAHADAH YANG BENAR yang saya maksudkan

Saya akan terus menjelaskannya secara bahasa logika saja, agar tdk berbelit-belit dan dapat di pahami oleh semua nalar bahasa kita.
Pada jaman BAGINDA NABI MUHAMMAD HIDUP, terdapat SEORANG PENGEMIS BUTA KEDUA MATANYA BERSUKU YAHUDI JAHILIYAH, setiap hari IA DATANG KE PINTU LUAR GERBANG MASUK KE KOTA MEKAH, SELAIN MEMINTA MINTA SEBAGAI SEORANG PENGEMIS, IA adalah ORANG PERTAMA yang SANGAT MEMBENCI BAGINDA RASULLALLAH, pada SETIAP ORANG YANG DATANG KE KOTA MEKAH akan IA KATAKAN KEPADA ORANG TERSEBUT bahwa MUHAMMAD ITU ADALAH SEORANG PENYIHIR, PEMBOHONG DAN NABI PALSU,
INTINYA SEGALA CACIAN dan MAKIAN SELALU IA TUJUKAN KEPADA BAGINDA NABI MUHAMMAD PADA SETIAP ORANG YANG LEWAT, HEBATNYA adalah.... WALAUPUN BAGINDA RASULLAH TAHU bahwa PENGEMIS YAHUDI ITU ADALAH ORANG YANG GIGIH MENCACI MAKI BELIAU NAMUN RASULLALLAH SELALU DATANG SETIAP SIANG DAN SORE HARI UNTUK MENGANTARKAN MAKANAN KEPADA PENGEMIS TERSEBUT BAHKAN BELIAU YANG MENYUAPKAN LANGSUNG MAKANAN KEPADA PENGEMIS YAHUDI INI, BERTAHUN-TAHUN FENOMENA ITU TERUS TERJADI HINGGA RASULLALLAH WAFAT.

NAMUN SEBELUM RASULLALLAH WAFAT BELIAU BERPESAN AGAR SAHABAT ABU BAKAR MENGGANTIKAN MEMBERIKAN MAKAN SETIAP HARI KEPADA PENGEMIS YAHUDI JAHILIYAH TERSEBUT, AMANAH ITU ABU BAKAR LAKSANAKAN NAMUN SAAT ABU BAKAR HENDAK MENYUAPKAN NASI KE MULUT YAHUDI BUTA MATA ITU TIBA TIBA SI YAHUDI BUTA INI MENAHAN TANGAN ABU BAKAR SEHINGGA TANGAN ITU TIDAK SAMPAI MENGARAH KEPADA MULUTNYA, SI PENGEMIS BUTA YAHUDI INI BERKATA DENGAN NADA KASAR DAN SUARA YANG TINGGI
“wahai si fulan, engkau bukanlah orang yang biasa memberikan makan padaku setiap hari, aku tidak sudi makan jika yang memberikan aku makan bukan orang yang biasa yang datang pada ku setiap hari,”
Abu Bakar sangat terkejut bercampur marah ” sungguh bagaimana si pengemis buta ini dapat tahu bahwa yang memberikan makannya adalah orang yang berbeda,padahal aroma masakannya sama, ayat yang di baca saat hendak menyuapinya juga sama dan yang lebih emosinya adalah sungguh pengemis yahudi buta tak tau diri (perumpamaannya) sudah diberi makan gratis, di suapi malah menolak dengan nada kasar.
Abu Bakar teringat wajah dan pesan baginda nabi bahwa selalulah tersenyum saat di caci maki sebab itu adalah sunah nabi dan merontokkan dosa-dosa, bersabar saat di caci maki adalah sebagian sifat dari baginda nabi, maka Abu Bakar menjawab dengan lembut “wahai si fulan….orang yang selalu menyuapi mu makan telah wafat..! lalu si pengemis mulai berlinang air mata di sela sela kelopak matanya yang buta,dan abu bakar melanjutkan kalimatnya“ dan orang yang telah wafat itu adalah baginda nabi Muhammad yang setiap hari engkau caci maki..! maka meraunglah menangis yahudi buta ini di tengah jalan tersebut, ia menangis sangat dalam di hadapan Abu Bakar, lalu setelah berhenti menangis dengan lantang ia berkata bahwa sejak saat itu ia MASUK AGAMA ISLAM.
Saat ia hendak mengucapkan kesaksian dalam bersyahadah,dengan segera Abu bakar berkata ” engkau sudah masuk agama Islam sejak mulai menangis tadi, maka oleh karena itu engkau tidak perlu bersyahadah lagi..! hingga mula sejak itu si pengemis buta berbangsa yahudi itu memeluk AGAMA ISLAM.

saat ada waktu luang selesai sholat berjamaah, Abu Bakar pernah bertanya kepada Yahudi itu tentang kebenaran pengenalannya kepada baginda nabi.
Abu Bakar bertanya“wahai si fulan jikalau lah benar engkau dapat menyaksikan baginda nabi itu sehingga engkau dapat nyata membedakan mana beliau dan mana bukan, coba katakan kepada ku bagaimana ciri ciri bentuk baginda nabi itu..?
Alhamdulillah semua gambaran dan yang ia ucapkan sungguh sungguh tepat dengan bentuk dan ciri ciri fisik serta rohani Rasulallah. ~> (oleh sebab itulah anak cucu suku bangsa Yahudi hingga sekarang dapat tahu ciri-ciri fisik baginda nabi,sayangnya di sebabkan sebagian banyak anak cucu Yahudi tadi adalah orang yang jahil dan beragama taurat maka mereka kerap membentuk gambar wajah Rasulullah serta bentuk ciri Rasulullah yang dalam agama kita sangat di larang, makanya dahulu tahun 2000 ke atas ada pin atau logo bahkan kitab tabrani yang menampilkan lukisan nabi Muhammad hingga sampai ke Indonesia yang menghebohkan).
TERBUKANYA GERBANG MAKRIFAT DARI PENYAKSIAN FENOMENA YANG TERJADI DI ATAS ADALAH

bagaimana seorang buta dapat melihat bahkan menyaksikan baginda nabi Muhammad tersebut, sehingga setelah ia saksikan maka barulah ia berSyahadat mengakui bahwa Muhammad itu nyata seorang nabi utusan Tuhan, bukan nabi utusan manusia, ini nyata membuktikan bahwa bersaksi atau menyaksikan itu bukanlah hak mutlak mata yang terbuka atau normal.
Dan Syahadat itu adalah sebuah PENGAKUAN AKAN SUATU BUKTI NYATA BAHWA KITA MEMANG BENAR SUDAH MENYAKSIKAN BAHWA MUHAMMAD ITU BENAR DAN NYATA SEORANG YANG MEMILIKI SIFAT-SIFAT KETUHANAN,
LIHATLAH MEKAH SAAT ITU SANGAT RAKUS, BRUTAL DAN SADIS, ADA SATU MANUSIA YANG SIFATNYA SANGAT BERBEDA JAUH DENGAN MANUSIA LAIN SAAT ITU,
JIKA IA BUKAN SEORANG YANG DEKAT DENGAN SIFAT KETUHANAN MAKA PASTILAH IA ORANG BIASA KEBANYAKAN (INI BUKTI NYATA BAHWA IA SEORANG NABI TUHAN)

Syahadat itu adalah pengakuan dari makhluk lain, bukan nabi yang mengaku bahwa ia nabi utusan Tuhan, maka oleh karena itu untuk dapat lurus dan benar saat kita berucap syahadah, kita harus benar-benar nyata menyaksikan bahwa Muhammad itu adalah seorang nabi barulah kita benar berucap bahwa dalam syahadah ” aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah nabi utusan Tuhan” jika kita tidak meyaksikan kebenaran fakta- fakta nabi Muhammad itu memiliki sifat dan bukti keTuhanan maka jelaslah bahwa setiap kita mengucapkan syahadah maka kita telah berbohong, kepada agama, batu gunung, alam raya dan diri sendiri.
Jadi bukan bunyi Syahadatnya yang saya katakan palsu tetapi kenyataannya ia berucap saat bersyahadah yang saya maksud palsu atau bohong belaka....
Kemana pun kita melarikan alasan pembenaran jika kita belum meyaksikan maka tetap saja kita tersesat dalam menentukan siapa yang kita sebut nabi kita tersebut.
Terbukanya gerbang makrifat Syahadat adalah terjadi pada seorang pengemis buta Yahudi tadi, ia tidak perlu berSyahadah lagi sebab ia memang telah menyaksikan siapa sesungguhnya nabi yang ia angkat menjadi nabi bagi agama barunya tadi
MAKA SEJARAH ALAM NYATA TELAH MEMBUKTIKAN BAHWA SI YAHUDI BUTA TADI ADALAH ORANG YANG MENDAPAT SYAFAAT DARI RASULLALLAH SETIAP IA BERSYAHADAT.oleh sebab itulah tidak satupun dari semua Wali, Syech dan tuan Guru di bumi asia ini yang memiliki kemampuan hebat di luar batas manusia biasa yang terbukti membaca mantera ilmu panjang- panjang selain hanya dengan BERSYAHADAT…!!!
Mereka adalah fakta nyata dari dapatnya meraih syafaat yang Rasulallah janjikan kepada yang benar-benar umatnya, maka semua guru saya selalu berpesan dan berwasilah

”TIADA SATUPUN ILMU SEHEBAT ILMU SYAHADAH, TIADA KATA TAK BERKATA SELAIN KATA DARI KALIMAT SYAHADAH,TIADA ZIKIR YANG PALING TINGGI DI ALAM KETUHANAN SELAIN MEMBIASAKAN BERZIKIR SYAHADAH, JIKA ENGKAU BERSYAHADAH DENGAN PENYAKSIAN YANG BENAR MAKA TIADA YANG MAUJUD SELAIN ALLAH DAN MUHAMMAD yang lain hancurrrrr……!!!
MAKA APAPUN KATA DOA YANG HENDAK KITA MULAI MAKA PASTIKANLAH MULAI DENGAN BERSYAHADAT, SEBAB JIKA SESEORANG BERSYAHADAT MAKA IA TELAH MENYATUKAN MANA YANG ALLAH MANA YANG MUHAMMAD, SYAHADATLAH YANG MENYATUKAN ZAT DENGAN SIFAT, KERIS DENGAN SARUNGNYA, MENYATUKAN HAMBA KEPADA YANG DI HAMBA, MENYATUKAN MENYEMBAH PADA SESEMBAHANNYA, KAWULA MANUNGGALING GUSTI sak jawi ne…
MENYATUKAN ELECTRIK ARUS POSITIVE PADA ARUS NEGATIF BARULAH SEBUAH KEAJAIBAN AKAN MUNCUL, LAMPU BISA MENYALA, MESIN AKAN BERGERAK, TELEVISI AKAN MENYALA BAHKAN KOMPUTER PALING CANGGIH PUN SAAT INI AKAN START JIKA ARUS LISTRIK POSITIVE DAN NEGATIF DAPAT MENYATU.
(kini Anda bisa membuktikan bahwa meluruskan Syahadat yang saya wariskan ini tidak satupun ayat syahadat Anda berubah apalagi di ubah, sebab merubah ayat syahadat adalah sesat hukum Islamnya )

SEMOGA KITA DAPAT SEGERA MEMBENARKAN SYAHADAT KITA, AGAR SAAT KITA SAKARATUL MAUT KITA TELAH MEMASTIKAN BAHWA KITA SUNGGUH SUNGGUH UMAT BAGINDA NABI MUHAMMAD YANG PERMANEN BUKAN UMAT MUHAMMAD YANG SEMENTARA.

(dalam sebuah hadist Rasullallah pernah bersabda ” kelak pada masa hizab ada sebagian umat ku yang tidak aku kenal, ia umat nabi yang mana” )
semoga kita terhidar dari tidak di kenal oleh nabi kita sendiri…amin ya rabbal alamin.
Mari kita renungkan bersama
Salam persaudaraan

Selasa, 27 November 2018

KENALI MAKNA "WUJUD"


Sifat Wujud adalah sebenarnya sifat Allah. Sifat wujud itu Esa, hanya Allah sahaja yang layak bersifat dengan sifat wujud/ada. Selain daripada Allah sebenarnya bersifat dengan sifat tidak ada atau tiada..Selain dari Allah adalah "diadakan" atau "diwujudkan"(maujud).

Untuk memperkenalkan diriNya, Allah telah tajalli atau zahirkan sifat adaNya..
Apabila Allah zahirkan sifat wujudNya, sifat ada itu tetap menjadi milik Allah juga dan tidak akan menjadi milik selain dari Allah termasuk juga tidak akan menjadi milik kita sendiri.
Sepatutnya apabila Allah memperkenalkan sifat adaNya, hendaklah diakui sifat wujud yang sedang diperkenalkan itu adalah sifat Allah...

Tetapi kebanyakkan manusia diatas muka bumi ini telah salah sangka ada Allah yang sedang diperkenalkan itu telah dianggap sebagai ada diri sendiri..
Sangkaan ada Allah yang sedang diperkenalkan yang dianggap sebagai ada diri sendiri itulah sebenarnya hawa nafsu...
Sedang merasakan keberadaan diri sendiri jika dihuraikan dengan perkataan sedang berlaku sepertimana firman Allah
Surah Al-'Anbyā' (ayat 29)
وَمَن يَقُلْ مِنْهُمْ إِنِّي إِلَٰهٌ مِّن دُونِهِ فَذَٰلِكَ نَجْزِيهِ جَهَنَّمَۚ كَذَٰلِكَ نَجْزِي الظَّالِمِينَ
Dan (jika ada) sesiapa di antara mereka berkata: "Sesungguhnya aku ialah tuhan selain dari Allah", maka yang berkata sedemikian itu, Kami akan membalasnya dengan (azab) neraka jahannam; demikianlah Kami membalas golongan yang zalim.

Apabila rasa ada diri sendiri, maka timbullah rasa Aku (diri sendiri) yang hidup, Aku (diri sendiri) yang tahu, Aku (diri sendiri) yang berkuasa, Aku (diri sendiri) yang berkehendak, Aku (diri sendiri) yang melihat, Aku (diri sendiri) yang mendengar, Aku (diri sendiri) yang berkata-kata sedangkan sifat hayat, ilmu, kudrat, iradah, basor, sama' dan kalam adalah sifat-sifat yang wajib bagi Allah. Sifat-sifat yang wajib bagi Allah adalah hanya milik Allah sendiri sahaja..

Apabila kita merasa ada diri sendiri disamping wujud Allah, maka secara automatik segala sifat milik Allah itu akan dianggap atau disangka sebagai sifat milik diri sendiri yang disangka atau diri yang sedang dirasai ada itu..

Rasa ada diri (sedang menyangka sifat ada Allah sebagai sifat ada diri sendiri) itulah sebenarnya apa yang dimaksudkan dengan hawa nafsu sendiri. Pengakuan dan penyaksian terhadap ada diri sendiri itulah yang wajib dinafikan. Tempat penafian adalah didalam hati.

PERANAN KITA SEMUA IALAH MELAKUKAN PERANG DENGAN NAFSU (RASA ADA DIRI SENDIRI)
SEPERTI APA YANG TELAH DISABDAKAN NABI MUHAMMAD SAW "PERANG YANG PALING BESAR IALAH BERPERANG DENGAN HAWA NAFSU SENDIRI"
Selama ini kita telah menganggap / menyangka sifat ada Allah yang sedang diperkenalkan untuk memperkenalkan dirinya sebagai sifat ada diri kita sendiri (sedang merasa diri kita ada disamping wujud Allah)
Oleh kerasa sifat wujud adalah sifat yang wajib bagi Allah, dan sifat yang wajib bagi Allah ini Esa dan tidak ada selain dari Allah yang bersifat dengan sifat Ada.
Tidak ada sesuatu yang lain yang bersamaan dengan sifat Allah.....
Jika Allah tidak memperkenalkan sifat adaNya, Dia tidak akan dikenali... Untuk memperkenalkan diriNya Allah mentajalli dan menzahirkan segala wujud, sifat, nama dan perbuatan Nya...
Penzahiran wujud, sifat, nama dan perbuatan Allah inilah yang dinamakan sebagai maklok..
Maksudnya makhluk Allah adalah apa yang Allah sedang memperkenalkan tentang wujud, sifat, nama dan perbuatanNya,
Setiap satu pengenalan yang berbeza diberikan satu nama panggilan yang lain...
Perbezaan nama adalah sedang menunjukkan perbezaan penzahiran wujud, sifat, nama dan perbuatan Allah yang berbeza...
Kesemua makhluk Allah adalah merupakan atau sedang menzahirkan wujud, sifat, nama dan perbuatan Allah, dan makhluk tidak mempunyai sifat ada yang tersendiri..
Wujud makhluk sebenarnya adalah sedang menerangkan tentang wujud Allah...
Sebenarnya makhluk tidak mempunyai Wujud sendiri, sesuatu yang tidak mempunyai wujud sendiri adalah sesuatu yang tidak ada. Pada hakikatnya, makhluk bukan wujud tapi diwujudkan.

Yang ada wujud sendiri atau YANG ADA DENGAN SENDIRI SAHAJA YANG BERSIFAT DENGAN SIFAT ADA YAITU ALLAH.
Selain dari Allah bersifat dengan sifat tiada. Sifat ada yang terlihat, sifat ada yang terasa, sifat ada yang sedang dijiwai adalah sifat ADA ALLAH YANG SEDANG DIPERKENALKAN...
Selama ini kita telah salah sangka wujud Allah telah dianggap atau disangka sebagai wujud diri sendiri dan sebagai wujud selain dari Allah...
"PERANAN UTAMA ADALAH MENGISTIHARKAN PERANG DENGAN DIRI YANG SEDANG DISANGKA ADA (SEDANG MERASAI ADA ALLAH SEBAGAI ADA DIRI SENDIRI) seperti firman Allah didalam Al-Quran
Surah Al-'Anbiyā' (ayat 29)
وَمَن يَقُلْ مِنْهُمْ إِنِّي إِلَٰهٌ مِّن دُونِهِ فَذَٰلِكَ نَجْزِيهِ جَهَنَّمَۚ كَذَٰلِكَ نَجْزِي الظَّالِمِينَ
Dan (jika ada) sesiapa di antara mereka berkata: "Sesungguhnya aku ialah tuhan selain dari Allah", maka yang berkata sedemikian itu, Kami akan membalasnya dengan (azab) neraka jahannam; demikianlah Kami membalas golongan yang zalim.
Surah Al-Jathiah (ayat 23)
أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ
Ertinya: Apakah engkau melihat orang yang menjadikan hawa nafsu dirinya sendiri sebagai ilah (tuhan)nya?
Kembali menyangka yang Ada Allah itulah sebenarnya Ada Allah. Selain daripada Allah hakikatnya adalah tidak ada .. Kita dan semua makhluk adalah "diadakan". Yakni wujud kita bergantung kepada wujud Allah.

Kembali kepada firman Allah
Surah Ţāhā (ayat 14)
إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي
"Sesungguhnya Akulah Allah; tiada tuhan melainkan Aku; oleh itu, sembahlah akan Daku, dan dirikanlah solat untuk mengingati Daku.
Demikianlah intipati pengakuan kalimah nafi(penolakan) dan isbat(penetapan secara mantap) iaitu La ilaha illa Allah. Menafikan segala -galanya termasuk diri sendiri dan meng-isbat hanya ALLAH.

Minggu, 11 November 2018

Kelahirannya Nabi MUHAMMAD shallalhualaihi wassallam dari tanggal 1 sampai tanggal 12 rabiul awaal

Kisah Detik-detik kelahirannya nabi MUHAMMAD shallalhualaihi wassallam dari tanggal 1 sampai tanggal 12 rabiul awaal
Berkatalah Al-Waqidy rahmatullah alaihi
Malam Pertama Rabiul Awwal
Allah swt melimpahkan segala kedamaian dan ketentraman yang luar biasa sehingga Sayyidah Aminah merasakan ketenangan dan kesejukan jiwa yang belum pernah dirasakan sebelumnya.

Pada malam ke 2 :
Datang seruan berita gembira kepada ibunda Nabi Muhammad saw yang menyatakan dirinya akan mendapati anugerah yang luar biasa dari Allah swt.

Pada malam ke 3 :
Datang seruan memanggil :
“Wahai Aminah sudah dekat saat engkau melahirkan Nabi yang agung dan mulia, Muhammad Rasulullah saw yang senantiasa memuji dan bersyukur kepada Allah swt.

Pada malam ke 4 :
Sayyidah Aminah mendengar seruan beraneka ragam tasbih para malaikat secara nyata dan jelas.

Pada malam ke 5 :
Sayyidah Aminah mimpi bertemu dengan Nabi Allah Ibrahim as.

Pada malam ke 6 :
Sayyidah Aminah melihat cahaya Nabi Muhammad saw memenuhi alam semesta.

Pada malam ke 7 :
Sayyidah Aminah melihat para malaikat silih berganti saling berdatangan mengunjungi kediamannya membawa kabar gembira sehingga kebahagiaan dan kedamaian semakin memuncak.

Pada malam ke 8 :
Sayyidah Aminah mendengar seruan memanggil dimana-mana, suara tersebut terdengar dengan jelas mengumandangkan :
“Berbahagialah wahai seluruh penghuni alam semesta, telah dekat kelahiran Nabi agung, Kekasih Allah swt Pencipta Alam Semesta.

Pada malam ke 9 :
Allah swt semakin mencurahkan rahmat kasih sayang kepada Sayyidah Aminah sehingga tidak ada sedikitpun rasa sakit, sedih, susah, dalam jiwa Sayyidah Aminah.

Pada malam ke 10 :
Sayyidah Aminah melihat tanah Tha’if dan Mina ikut bergembira menyambut akan kelahiran Nabi Muhammad saw.

Pada malam ke 11 :
Sayyidah Aminah melihat seluruh penghuni langit dan bumi ikut bersuka cita menyongsong kelahiran Sayyidina Muhammad saw.

Malam detik-detik kelahiran Nabi Muhammad saw, tepat tanggal 12 Rabi’ul-Awwal di sepertiga malam. Di malam ke 12 langit dalam keadaan cerah tanpa ada mendung sedikitpun. Saat itu Abdul Muthalib (kakek Nabi Muhammad saw) sedang bermunajat kepada Allah swt di sekitar Ka’bah. Sedangkan Aminah sendiri di rumah tanpa ada seorang pun yang menemaninya.
Tiba-tiba Aminah melihat tiang rumahnya terbelah dan perlahan-lahan muncul 4 wanita yang sangat masing jelita, anggun dan cantik, diliputi dengan cahaya kemilau yang memancar serta semerbak harum memenuhi seluruh ruangan.

Wanita pertama datang berkata :
”Sungguh berbahagialah engkau wahai Aminah, sebentar lagi engkau akan melahirkan Nabi yang agung, junjungan semesta alam. Beliaulah Nabi Muhammad saw. Kenalilah aku, bahwa aku adalah istri Nabi Allah Adam as, ibunda seluruh ummat manusia, aku diperintahakan Allah untuk menemanimu.

Kemudian datanglah wanita kedua yang menyampaiakan kabar gembira :
“Aku adalah istri Nabi Allah Ibrahim as yang diperintahkan Allah swt untuk menemanimu.
Begitu pula menghampiri wanita yang ketiga :
Aku adalah Asiyah binti Muzahim yang diperintahkan Allah untuk menemanimu.
Datanglah wanita ke empat :
”Aku adalah Maryam, ibunda Isa as datang untuk menyambut kehadiran putramu Muhammad Rasulullah.”

Sehingga semakin memuncak rasa kedamaian dan kebahagiaan ibunda Nabi Muhammad saw yang tidak bisa terlukiskan dengan kata2.

Keajaiban berikutnya Aminah melihat sekelompok demi sekelompok manusia bercahaya berdatangan silih berganti memasuki ruangannya dan mereka memanjatkan puji-pujian kepada Alloh swt dengan berbagai macam bahasa yang berbeda.

Detik berikutnya Sayyidah Aminah melihat atap rumahnya terbuka dan terlihat oleh beliau bermacam-macam bintang di angkasa beterbangan yang sangat indah berkilau cahayanya.

Detik berikutnya Allah swt memerintahkan kepada Malaikat Ridhwan agar mengomandokan seluruh bidadari surga agar berdandan cantik dan rapi, memakai kain sutra dan segala macam bentuk perhiasan dengan bermahkotan emas, intan permata yang bergemerlapan, dan menebarkan wangi-wangian surga yang harum semerbak ke segala penjuru, lalu beribu2 bidadari2 itu dibawa ke alam dunia oleh Malaikat Ridhwan, terlihat wajah bidadari2 itu gembira.
Lalu Allah swt memanggil :

“Yaa Jibril serukanlah kepada seluruh arwah para Nabi, para Rasul, para wali agar berkumpul, berbaris rapi, bahwa sesungguhnya Kekasih-Ku cahaya di atas cahaya, agar disambut dengan baik dan suruhlah mereka mnyambut kedatangan Nabi Muhammad saw.

Yaa Jibril perintahkanlah kepada Malaikat Malik agar menutup pintu2 neraka dan perintahakan kepada Malaikat Ridhwan untuk membuka pintu2 surga dan bersoleklah engkau dengan sebaik-baiknya keindahan demi menyambut kekasih-Ku Nabi Muhammad saw.

Yaa Jibril bawalah beribu ribu malaikat yang ada di langit, turunlah ke bumi, ketahuilah Kekasih-Ku Muhammad saw telah siap untuk dilahirkan dan sekarang tiba saatnya Nabi Akhiruzzaman.”

Dan turunlah semua malaikat, maka penuhlah isi bumi ini dengan beribu ribu malaikat. Aminah melihat malaikat itupun berdatangan membawa kayu2 gahru yang wangi dan memenuhi seluruh jagat raya. Pada saat itu pula mereka semua berdzikir, bertasbih, bertahmid, dan pada saat itu pula datanglah burung putih yang berkilau cahayanya mendekati Aminah dan mengusapkan sayapnya pada Aminah, maka pada saat itu pula lahirlah Nabi Muhammad Rasulullah saw dan tidaklah Aminah melihat kecuali cahaya, tak lama kemudian terlihatlah jari-jari Nabi Muhammad saw bersujud kepada Allah.


Kegembiraan memancar dari setiap sudut alam raya, gemuruh shalawat memenuhi semesta dengan bahasa yang berbeda beda dan dengan cara yang bermacam macam pula.
كتاب النعمۃ الكبری علی العالم فی مولد السيد ولد آدم لإمام شهاب الدين احمد بن حجر الهيتمي
Hal 25.

Selamat datang bulan Rabiul Awwal Selamat datang Bulan Maulid.
Mari memperbanyak shalawat dibulan rabiul Awwal supaya ketika malam 12 rabiul Awwal akan terasa bahwa pada tanggal itu nabi MUHAMMAD dilahirkan kedunia.

Kamis, 08 November 2018

"ANTARA JASAD DAN RUH"

Solat adalah merupakan hadiah yang terhebat yang dianugerahkan oleh Allah sebagai bekalan buat hamba-hambaNya yang beriman, yang telah diutuskan ke dunia ini sebagai khalifah di bawah lembayung pengabdian tulus.

Solat adalah satu method perhubungan spiritual yang membolehkan sang hamba berhubung secara terus dengan Penciptanya. Melalui solat, kita diberikan peluang untuk menghadap ke bawah duli Yang Maha Mulia, Raja Segala Raja Kepada Segala Kerajaan di tujuh lapisan Langit dan tujuh lapisan Bumi.

Perhubungan spiritual ini berlaku di peringkat ruh yang tidak dapat dilihat dengan mata kasar. Apabila kita solat, ketahuilah bahawasanya bukan jasad kita sahaja yang berdiri, rukuk dan bersujud, tetapi ruh kita juga sebenarnya turut bersolat menghadap Allah.

Apabila kita solat, ruh kita berpeluang untuk “bertemu” dengan Allah, untuk menyatakan kerinduan kepada Penciptanya dan kepada Syurga yang pernah didiami suatu masa dahulu.
Bukti bahawa solat itu merupakan satu pertemuan spiritual di antara hamba dengan Tuhannya tidak dapat saya persembahkan dengan lojik akal dan pandangan mata zahir yang terhalang oleh hijab dan dalam ruang lingkup dimensi yang kita huni.

Ia harus dirasai sendiri dan dilihat dengan mata hati yang bersih dan dengan keyakinan yang mendalam terhadap kewujudan alam ghaib.
Harus ditegaskan bahawa penjelasan yang lebih mendalam mengenai apakah ruh adalah dalam rahsia Allah semata-mata.

“Bertanya mereka kepada Engkau Hai Muhammad tentang roh, katakan roh itu adalah urusan Tuhanmu, sedang kamu diberi pengetahuan hanya sedikit saja.”(Al-Isra’: 85)
Sudi saya lontarkan satu persoalan di sini, siapakah kita yang sebenarnya? Jika anda renung jauh ke dalam anak mata anda apabila berdiri di hadapan cermin, siapakah yang dapat anda lihat?
Sesungguhnya, awalan agama itu adalah ma’rifatullah dan untuk kita mengenal Allah kita mestilah melihat ke alam ini dan ke dalam diri sendiri.

Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda [kekuasaan Allah] bagi orang-orang yang yakin, (20) dan [juga] pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan? (21)”(Adz-Dzariyat: 20-21).
Diriwayatkan daripada Saidatina Aisyah r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. ditanya: من أعرف الناس بربه؟
Maksudnya: "Siapa yang paling kenal Allah dari kalangan manusia?"
Rasulullah s.a.w. menjawab: أعرفهم بنفسه Maksudnya: "Orang yang paling kenal dirinya".(Adab Ad-Dunwa wa Ad-Din, Imam Al-Mawardi)
(Ingatlah peristiwa) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menciptakan manusia, Adam dari tanah; (71) Kemudian apabila Aku sempurnakan kejadiannya, serta Aku tiupkan ke dalamnya roh-Ku, maka hendaklah kamu sujud kepadanya. (72)”(Sod: 71-72)

Ketahuilah bahawasanya jasad hanyalah satu kepompong yang kita diami di dunia ini dan akan kita tinggalkan apabila kita berpindah ke alam barzakh kelak. Jasad umpama sebuah kereta yang kita sedang pandu, apabila tiba ke destinasi yang dituju, kita akan keluar dari kereta itu.
Maka fahamilah hakikat bahawa solat kita bukan sekadar fizikal jasad tetapi ruh kita yang berasal drp-Nya, yang rindu untuk bertemu dengan-Nya.

Solat yang tidak diringi dengan ruh adalah umpama solat si mayat kerana hanya jasad sahaja yang bersolat.

Bagi mereka yang telah dihadiahkan dengan keilmuan dan kefahaman mengenai persoalan ruh,solatnya akan menjadi sumber kebahagiaan hakiki yang tiada bandingnya dengan segala kemewahan dunia dan segenap isinya.

Allah SWT berfirman:“Jadikanlah Sabar dan Solat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya solat itu amatlah berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk. (Yakni) orang-orang yang meyakini, bahawa mereka akan menemui Tuhannya dan bahawa mereka akan kembali kepada-Nya” (Al-Baqarah: 45-46).

ISTIADAT TERAGUNG.
Solat adalah merupakan satu istiadat mempersembahkan diri kepada Raja Segala Raja. Istiadat ini mestilah disantuni dengan upacara penuh peradaban dan kecantikan kerana ini adalah merupakan istiadat yang teragung.

Penampilan kita, pertuturan kita, persembahan kita mestilah dilakukan dengan penuh rasa takzim terhadap Allah SWT kerana Dialah Raja kepada segala kerajaan di langit dan di bumi.Istiadat teragung ini bermula semasa kita berwudhuk lagi, iaitu apabila kita mula mensucikan hati dan diri tatkala mendengar panggilan azan.

Apakah pengertian wudhuk buat anda ?
Adakah ia hanya sekadar satu proses penyucian zahir semata-mata atau lebih dari itu ?
Wudhuk yang sempurna adalah wudhuk yang bukan sekadar pada zahirnya sahaja tetapi juga pada batinnya, di mana kita dibersihkan daripada dosa-dosa kecil yang dilakukan oleh pancaindera dan anggota badan.

Nabi SAW bersabda:“Apabila seseorang hamba muslim atau mukmin berwudhu’
maka setelah ia membasuh wajahnya, keluarlah dari wajahnya segala dosa yang telah dilihat oleh kedua matanya melalui air atau bersama titisan air yang terakhir.

Ketika membasuh kedua tangannya keluarlah dari kedua tangannya setiap dosa yang telah dilakukan oleh kedua tangannya bersama air atau bersama titisan air yang terakhir.
Sewaktu ia membasuh kedua belah kakinya, keluarlah dari kedua kakinya setiap dosa yang dilangkah oleh kedua kakinya bersama air atau bersama air terakhir sehinggalah setelah ia selesai berwudhu’ ia bersih dari dosa-dosanya”.(Riwayat Muslim).

Maka apabila kita berwudhuk, lakukanlah ia dengan penuh perasaan, keinsafan dan pengharapan. Rasakan wudhuk itu sebagai satu upacara mensucikan diri dengan air yang bercahaya dan menyegarkan jiwa sebelum dibenarkan menjunjung duli menghadap Allah SWT.
Apabila disapukan air ke kepala, maka insafilah dosa-dosa yang dilakukan oleh fikiran kita yang liar dan songsang.

Apabila disapukan air wudhuk kepada mata, maka insafilah dosa-dosa zina mata yang telah dilakukan selama ini dan begitulah seterusnya sehingga kepada kedua kaki yang melangkah.
Setelah menyempurnakan wudhuk, lantas kita membaca doa wudhuk dengan penuh pengharapan :

" Ya Allah, jadikanlah aku golongan orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku golongan orang-
orang yang membersihkan diri (Riwayat at-Tirmidzi)
Seterusnya kita berdiri menghadap Kaabah iaitu kiblat di bumi yang berkait langsung dengan kedudukan ‘arasy Allah di atas langit yang ketujuh, bersedia untuk mempersembahkan diri di hadapan Allah.

Lalu kita pun mengangkat takbiratul ihram menyerah diri dalam keadaan yang lemah dan hina.
Takbiratul Ihram adalah tempat di mana bermulanya segala pantang larang apabila kita berhadapan dengan Allah.

Jika niat adalah merupakan “pintu” yang kita buka maka takbiratul ihram adalah ketika mana kita “dimi’rajkan” untuk menghadap Allah SWT.

Kata hukamak: “Solat itu adalah mi’raj bagi orang mukmin”.
Kemudian kita pun membaca doa iftitah atau doa tawajjuh sebagai satu kesaksian:“Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah dengan banyaknya. Maha suci Allah sepanjang pagi dan petang. Aku hadapkan wajahku kepada Tuhan yang mencipta langit dan bumi, dengan keadaan lurus dan berserah diri dan aku bukan dari golongan orang musyrik…”

Setelah mengisytiharkan diri menghadap Allah dan menyatakan kesaksian kita, kita pun bersedia untuk berbicara dengan Allah dengan membaca surah Al-Fatihah.
Apakah pengertian surah Al-Fatihah buat anda?
Adakah Al-Fatihah ini sekadar bacaan yang wajib dibaca sahaja ?

Di dalam surah Al-Fatihah terkandung intipati kepada solat yang khusyuk. Ketahuilah bahawa solat adalah merupakan hubungan komunikasi dua hala di antara hamba dan TuhanNya.
Cuma hati kita yang kotor mana mungkin akan dapat merasai hubungan spiritual ini yang hanya dialami oleh golongan Nabi dan para salafussoleh.

Firman Allah di dalam sebuah hadis Qudsi:“Aku telah membahagikan solat di antara Aku dan hambaKu, kepada dua bahagian, dan hambaKu akan mendapat apa yang dimintanya.
Apabila hamba itu berkata, “Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam”
Allah berkata, “hambaKu telah memujiKu.”
Apabila hamba itu berkata “Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”
Allah berkata, “hambaKu telah menyanjungKu.”
Apabila hamba itu berkata “Yang Menguasai Hari Pembalasan”
Allah berkata, “hambaKu telah memuliakanKu.”
Apabila hamba itu berkata “Kepada Engkau kami sembah dan kepada Engkau kami meminta pertolongan,”

Allah berkata, “ini adalah antara Aku dan hambaKu, dan hambaKu akan mendapat apa yang dipintanya.”
Apabila hamba itu berkata “Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, iaitu jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat, bukannya jalan orang-orang yang Engkau murkai, dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat,”
Allah berkata, “semua ini adalah untuk hambaKu, dan hambaKu akan mendapat apa yang dipintanya.”(Riwayat Muslim)

Maka, setiap kali kita solat, cuba renungkan perbualan seorang hamba dengan Allah tatkala kita membaca Al-Fatihah. Perhatikan apa yang kita minta dari Allah di dalam surah Al-Fatihah. Sesungguhnya Allah telah memakbulkan permintaan kita untuk mendapatkan pertolongan drp-Nya, iaitu untuk diberikan petunjuk ke jalan yang lurus.
Sesungguhnya janji Allah adalah benar kerana pada hakikatnya, kita semua senantiasa diberikan petunjuk dan hidayah oleh Allah yang membantu kita membezakan antara yang hak dan yang batil, antara yang baik dan yang buruk.

Tetapi, oleh kerana hati yang kotor dengan maksiat dan nafsu yang gagal dibendung, kita masih jua memilih kebatilan lantas tambah menjauhkan diri "ANTARA JASAD DAN RUH".
Solat adalah merupakan hadiah yang terhebat yang dianugerahkan oleh Allah sebagai bekalan buat hamba-hambaNya yang beriman, yang telah diutuskan ke dunia ini sebagai khalifah di bawah lembayung pengabdian tulus.

Solat adalah satu method perhubungan spiritual yang membolehkan sang hamba berhubung secara terus dengan Penciptanya. Melalui solat, kita diberikan peluang untuk menghadap ke bawah duli Yang Maha Mulia, Raja Segala Raja Kepada Segala Kerajaan di tujuh lapisan Langit dan tujuh lapisan Bumi.

Perhubungan spiritual ini berlaku di peringkat ruh yang tidak dapat dilihat dengan mata kasar. Apabila kita solat, ketahuilah bahawasanya bukan jasad kita sahaja yang berdiri, rukuk dan bersujud, tetapi ruh kita juga sebenarnya turut bersolat menghadap Allah.

Apabila kita solat, ruh kita berpeluang untuk “bertemu” dengan Allah, untuk menyatakan kerinduan kepada Penciptanya dan kepada Syurga yang pernah didiami suatu masa dahulu.Bukti bahawa solat itu merupakan satu pertemuan spiritual di antara hamba dengan Tuhannya tidak dapat saya persembahkan dengan lojik akal dan pandangan mata zahir yang terhalang oleh hijab dan dalam ruang lingkup dimensi yang kita huni.

Ia harus dirasai sendiri dan dilihat dengan mata hati yang bersih dan dengan keyakinan yang mendalam terhadap kewujudan alam ghaib. Harus ditegaskan bahawa penjelasan yang lebih mendalam mengenai apakah ruh adalah dalam rahsia Allah semata-mata.

“Bertanya mereka kepada Engkau Hai Muhammad tentang roh, katakan roh itu adalah urusan Tuhanmu, sedang kamu diberi pengetahuan hanya sedikit saja.”(Al-Isra’: 85)
Sudi saya lontarkan satu persoalan di sini, siapakah kita yang sebenarnya? Jika anda renung jauh ke dalam anak mata anda apabila berdiri di hadapan cermin, siapakah yang dapat anda lihat? Sesungguhnya, awalan agama itu adalah ma’rifatullah dan untuk kita mengenal Allah kita mestilah melihat ke alam ini dan ke dalam diri sendiri.Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda [kekuasaan Allah] bagi orang-orang yang yakin, (20) dan [juga] pada dirimu sendiri.

Maka apakah kamu tiada memperhatikan? (21)”(Adz-Dzariyat: 20-21)Diriwayatkan daripada Saidatina Aisyah r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. ditanya: من أعرف الناس بربه؟
Maksudnya: "Siapa yang paling kenal Allah dari kalangan manusia?"Rasulullah s.a.w. menjawab: أعرفهم بنفسه Maksudnya: "Orang yang paling kenal dirinya".(Adab Ad-Dunwa wa Ad-Din, Imam Al-Mawardi)
(Ingatlah peristiwa) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menciptakan manusia, Adam dari tanah; (71) Kemudian apabila Aku sempurnakan kejadiannya, serta Aku tiupkan ke dalamnya roh-Ku, maka hendaklah kamu sujud kepadanya. (72)”(Sod: 71-72)

Ketahuilah bahawasanya jasad hanyalah satu kepompong yang kita diami di dunia ini dan akan kita tinggalkan apabila kita berpindah ke alam barzakh kelak. Jasad umpama sebuah kereta yang kita sedang pandu, apabila tiba ke destinasi yang dituju, kita akan keluar dari kereta itu.
Maka fahamilah hakikat bahawa solat kita bukan sekadar fizikal jasad tetapi ruh kita yang berasal dari-Nya, yang rindu untuk bertemu dengan-Nya.

Solat yang tidak diringi dengan ruh adalah umpama solat si mayat kerana hanya jasad sahaja yang bersolat.
Bagi mereka yang telah dihadiahkan dengan keilmuan dan kefahaman mengenai persoalan ruh,solatnya akan menjadi sumber kebahagiaan hakiki yang tiada bandingnya dengan segala kemewahan dunia dan segenap isinya.

Allah SWT berfirman:“Jadikanlah Sabar dan Solat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk. (Yakni) orang-orang yang meyakini, bahawa mereka akan menemui Tuhannya dan bahawa mereka akan kembali kepadaNya” (Al-Baqarah: 45-46).

ISTIADAT TERAGUNG
Solat adalah merupakan satu istiadat mempersembahkan diri kepada Raja Segala Raja. Istiadat ini mestilah disantuni dengan upacara penuh peradaban dan kecantikan kerana ini adalah merupakan istiadat yang teragung.

Penampilan kita, pertuturan kita, persembahan kita mestilah dilakukan dengan penuh rasa takzim terhadap Allah SWT kerana Dialah Raja kepada segala kerajaan di langit dan di bumi.Istiadat teragung ini bermula semasa kita berwudhuk lagi, iaitu apabila kita mula mensucikan hati dan diri tatkala mendengar panggilan azan.
Apakah pengertian wudhuk buat anda?
Adakah ia hanya sekadar satu proses penyucian zahir semata-mata atau lebih dari itu?

Wudhuk yang sempurna adalah wudhuk yang bukan sekadar pada zahirnya sahaja tetapi juga pada batinnya, di mana kita dibersihkan daripada dosa-dosa kecil yang dilakukan oleh pancaindera dan anggota badan.

Nabi SAW bersabda:“Apabila seseorang hamba muslim atau mukmin berwudhu’
maka setelah ia membasuh wajahnya, keluarlah dari wajahnya segala dosa yang telah dilihat oleh kedua matanya melalui air atau bersama titisan air yang terakhir.

Ketika membasuh kedua tangannya keluarlah dari kedua tangannya setiap dosa yang telah dilakukan oleh kedua tangannya bersama air atau bersama titisan air yang terakhir.
Sewaktu ia membasuh kedua belah kakinya, keluarlah dari kedua kakinya setiap dosa yang dilangkah oleh kedua kakinya bersama air atau bersama air terakhir sehinggalah setelah ia selesai berwudhu’ ia bersih dari dosa-dosanya”.(Riwayat Muslim)

Maka apabila kita berwudhuk, lakukanlah ia dengan penuh perasaan, keinsafan dan pengharapan. Rasakan wudhuk itu sebagai satu upacara mensucikan diri dengan air yang bercahaya dan menyegarkan jiwa sebelum dibenarkan menjunjung duli menghadap Allah SWT.
Apabila disapukan air ke kepala, maka insafilah dosa-dosa yang dilakukan oleh fikiran kita yang liar dan songsang.

Apabila disapukan air wudhuk kepada mata, maka insafilah dosa-dosa zina mata yang telah dilakukan selama ini dan begitulah seterusnya sehingga kepada kedua kaki yang melangkah.
Setelah menyempurnakan wudhuk, lantas kita membaca doa wudhuk dengan penuh pengharapan:“Ya Allah, jadikanlah aku golongan orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku golongan orang-orang yang membersihkan diri!”(Riwayat at-Tirmidzi)

Seterusnya kita berdiri menghadap Kaabah iaitu kiblat di bumi yang berkait langsung dengan kedudukan ‘arasy Allah di atas langit yang ketujuh, bersedia untuk mempersembahkan diri di hadapan Allah. Lalu kita pun mengangkat takbiratul ihram menyerah diri dalam keadaan yang lemah dan hina.
Takbiratul Ihram adalah tempat di mana bermulanya segala pantang larang apabila kita berhadapan dengan Allah.

Jika niat adalah merupakan “pintu” yang kita buka maka takbiratul ihram adalah ketika mana kita “dimi’rajkan” untuk menghadap Allah SWT. Kata hukamak: “Solat itu adalah mi’raj bagi orang mukmin”.

Kemudian kita pun membaca doa iftitah atau doa tawajjuh sebagai satu kesaksian:“Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah dengan banyaknya. Maha suci Allah sepanjang pagi dan petang. Aku hadapkan wajahku kepada Tuhan yang mencipta langit dan bumi, dengan keadaan lurus dan berserah diri dan aku bukan dari golongan orang musyrik…”

Setelah mengisytiharkan diri menghadap Allah dan menyatakan kesaksian kita, kita pun bersedia
untuk berbicara dengan Allah dengan membaca surah Al-Fatihah.
Apakah pengertian surah Al-Fatihah buat anda?

Adakah Al-Fatihah ini sekadar bacaan yang wajib dibaca sahaja?
Di dalam surah Al-Fatihah terkandung intipati kepada solat yang khusyuk. Ketahuilah bahawa solat adalah merupakan hubungan komunikasi dua hala di antara hamba dan TuhanNya.
Cuma hati kita yang kotor mana mungkin akan dapat merasai hubungan spiritual ini yang hanya dialami oleh golongan Nabi dan para salafussoleh.

Firman Allah di dalam sebuah hadis Qudsi:“Aku telah membahagikan solat di antara Aku dan hambaKu, kepada dua bahagian, dan hambaKu akan mendapat apa yang dimintanya.
Apabila hamba itu berkata, “Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam”
Allah berkata, “hambaKu telah memujiKu.”

Apabila hamba itu berkata “Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”
Allah berkata, “hambaKu telah menyanjungKu.”
Apabila hamba itu berkata “Yang Menguasai Hari Pembalasan”
Allah berkata, “hambaKu telah memuliakanKu.”
Apabila hamba itu berkata “Kepada Engkau kami sembah dan kepada Engkau kami meminta pertolongan,”

Allah berkata, “ini adalah antara Aku dan hambaKu, dan hambaKu akan mendapat apa yang dipintanya.”
Apabila hamba itu berkata “Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, iaitu jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat, bukannya jalan orang-orang yang Engkau murkai, dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat,”
Allah berkata, “semua ini adalah untuk hambaKu, dan hambaKu akan mendapat apa yang dipintanya.”(Riwayat Muslim)

Maka, setiap kali kita solat, cuba renungkan perbualan seorang hamba dengan Allah tatkala kita membaca Al-Fatihah. Perhatikan apa yang kita minta dari Allah di dalam surah Al-Fatihah. Sesungguhnya Allah telah memakbulkan permintaan kita untuk mendapatkan pertolongan daripada Allah, iaitu untuk diberikan petunjuk ke jalan yang lurus.
Sesungguhnya janji Allah adalah benar kerana pada hakikatnya, kita semua senantiasa diberikan petunjuk dan hidayah oleh Allah yang membantu kita membezakan antara yang hak dan yang batil, antara yang baik dan yang buruk.

Tetapi, oleh kerana hati yang kotor dengan maksiat dan nafsu yang gagal dibendung, kita masih jua memilih kebatilan lantas tambah menjauhkan diri kita drp jalan yang lurus.

DIRI MANUSIA

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM...

>> DIRI MANUSIA TERDIRI DARI <<
1. DIRI BERDIRI ( JASAD )
2. DIRI TERDIRI ( RUHANI/JIWA )
3. DIRI SEBENARNYA DIRI ( NURANI/RUH SUCI )
4. DIRI BERDIRI SENDIRI ( ROBBANI )

.
ADA GERAK ADA RASA.
GERAK BADAN ITU RASA NAFSU ( AKAL FIKIRAN,KEINGINAN,ANGAN2 DLL )
GERAK NUHANI/JIWA ITU BISA CONDONG KEPADA JASAD,BISA CONDONG KEPADA NYAWA.

( NURANI ) TENTUNYA NURANI LEBIH BANYAK MENJIWAIN DUNIA ATAU AKHIRAT.
GERAK NURANI BERUPA PANCARAN ILLAHI.

YANG MEMANCARKAN MENERANGIN JIWA DAN AKAL FIKIRAN MANUSIA.
DAN PANCARAN CAHAYA NYA INI DAPAT DIRASA OLEH JIWA DAN JASAD BERUPA RASA YANG TERASA TANPA DITERKONTROL OLEH AKAL FIKIRAN/ GERAK DIDALAM BAWAH ALAM SADAR KITA TAPI KITA SADAR DAN BISA KITA KENDALIKAN OLEH AKAL KITA.

JADI RASA YANG TERASA DENGAN SENDIRINYA
INILAH YANG MELAHIRKAN GERAK BADAN KITA YANG HALUS LEMBUT TENANG , MESRA YANG KITA RASAKAN BILA KITA AMATI DENGAN HATI/PERASAAN DAN FIKIRAN DIAM.

INILAH AWAL MULA KITA MERASAKAN HADIRNYA ALLAH PADA JIWA RAGA KITA.
DARI SINILAH MULANYA RASA SEBENARNYA DIRI ITU ( KESADARAN RUH ).
PANCARAN DARI DIRI ROBBANI KEPADA NURANI ( NYAWA ) KEPADA JIWA.
TERASA PADA BTG TUBUH KITA.

HINGGA KEYAKINAN DIRI KEPADA ALLAH SEMAKIN KUAT,TERASA,SELALU TETAP ISTIQOMAH DAN SELALU MENGHADAP KEPADANYA.
DARI SINILAH AWAL MULA BERSERAH DIRI KITA LAHIR BATIN KEPADA DZAT YANG HIDUP. MESRA DIDALAM DIRI KITA.

SETELAH INI AKAN BERLANJUT KEPADA TAHAP BERIKUTNYA IAITU KALAM DIRI ( KITAB SEJATI ) ( GURU SEJATI ) YANG SAYA SEBUT RASUL ( RASANYA ALLAH ) YANG MENJAHIRKAN KELAM SEJATI DIRI DALAM HATI.
YANG MENJADI SUMBER KEHIDUPAN.

YANG MENJADI BERTEMPATNYA ASMA ALLAH,
MENGHADAP KEPADA ALLAH.
YANG MEMBIMBING JIWA DAN RAGA KEBENARAN YANG SEJATI ( YANG HAQ )
DAN MEMBERI PELAJARAN,WAWASAN PADA AKAL FIKIRAN KITA.
KARNA IA DARI QUDRAD IRADAT ALLAH YANG TAK TERBATAS...
****
ALLAHU AKBAR

Rabu, 07 November 2018

ISTERIKU BERHENTILAH MENGELUH !!!

Bismillahirrahmaa nirrahiim


●Kisah ini menceritakan sepasang suami isteri yang memiliki enam orang anak.

●Suatu hari, suaminya melihat sang isteri sedang menangis sambil memasak makanan.

●Melihat hal itu, suami bertanya,
“Wahai Isteriku, apa yang terjadi denganmu ?
Apa yang membuatmu menangis ?”

●“Aku menangis karena merasa sangat lelah dalam mengurus keluarga dan melakukan semua pekerjaan rumah,” sahutnya.

●“Aku mengurus enam anak kita dengan berbagai tabiat mereka.

●Aku harus menyediakan makanan, membereskan rumah, mencuci baju yang sangat banyak.

●Aku bekerja 24 jam sehari. Rasanya, aku tidak sanggup lagi untuk melakukan semua ini.”
Sang suami bertanya.

●“Apa yang harus aku lakukan •?”

●“Tolong carikan aku asisten perempuan yang dapat membantuku mengurus semuanya.

●“Tentu saja, aku akan mencarikannya. Tapi, tolong dengarkan aku sebentar saja,

●” kata sang suami sambil membelai isterinya dengan penuh kasih sayang.

●“Allah senantiasa membantu hamba-Nya yang tidak pernah berputus asa dan ikhlas dalam mengerjakan apa pun yang mengandung kebaikan.

●Kau adalah seorang isteri yang sangat sabar dalam menjaga keluargamu, seorang ibu yang menjadi teladan bagi keenam anakmu, dan menjadi pendampingku yang salihah dengan beratnya tugas-tugasmu.

●Aku bisa saja mencarikan seorang asisten untuk meringankan pekerjaanmu.

●Namun, jika kau tetap mengerjakan semua kebaikan itu untuk keluarga kita maka Allah akan menghapus semua salah dan dosamu.

●” Ujar suaminya.
Sang suami kemudian berkata lagi,

●“Isteriku yang salihah, perempuan yang tidak pernah lelah menjaga keluarganya dan ikhlas dengan apa yang dilakukannya, Allah akan menetapkan setiap butiran keringatnya menjadi kebaikan yang dapat melebur keburukannya sekaligus mengangkat derajatnya.”

●Sang Suami membelai Isterinya yang masih terisak menahan malu, lalu diajaknya duduk santai di ruang dapur mungil yang sangat sederhana itu, lalu Sang Suami melanjutkan nasehatnya,

●“Coba ingat kembali Wasiat Rosulullah SAW kepada Fatimah puteri Beliau, yang dipersunting Ali Bin Abi Thalib yang sangat miskin, yang ketika itu juga sedang mengeluh kepada Ayahnya Rosulullah SAW karena tangannya yang dulunya halus kini berubah menjadi kasar dan lecet-lecet karena setiap hari harus menumbuk gandum sendiri, mengolah dan memasaknya.
Ada 10 WASIAT Beliau kepada Puterinya :

1. Wahai Fatimah !
Sesungguhnya wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, kelak Allah akan tetapkan baginya kebaikan dari setiap biji gandum yang diadonnya, dan juga Allah akan melebur kejelekan serta meningkatkan derajatnya.

2. Wahai Fatimah !
Sesungguhnya wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya, niscaya Allah akan menjadikan antara neraka dan dirinya tujuh tabir pemisah.

3. Wahai Fatimah !
Sesungguhnya wanita yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan kemudian mencuci pakaiannya, maka Allah akan tetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.

4. Wahai Fatimah !
Sesungguhnya wanita yang membantu kebutuhan tetangga-tetangganya, maka Allah akan membantunya untuk dapat meminum Telaga Kautsar pada hari kiamat nanti.

5. Wahai Fatimah !
Yang lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah keridhaan suami terhadap isteri.
Andaikata suamimu tidak ridha kepadamu,maka aku tidak akan mendoakanmu. Ketahuilah Fatimah, Kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.

6. Wahai Fatimah !
Disaat seorang wanita hamil, maka malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah tetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan, serta melebur seribu kejelekan.
Ketika seorang wanita merasa sakit akan melahirkan, maka Allah tetapkan pahala baginya sama dengan pahala para Pejuang Allah.
Disaat seorang wanita melahirkan kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia dilahirkan dari kandungan ibunya.
Disaat seorang wanita meninggal karena melahirkan, maka dia tidak akan membawa dosa sedikit pun, didalam kubur akan mendapat taman yang indah yang merupakan bagian dari taman surga.
Allah memberikan padanya pahala yang sama dengan pahala seribu orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, dan seribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.

7. Wahai Fatimah !
Disaat seorang isteri melayani suaminya selama sehari semalam, dengan rasa senang dan ikhlas, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya dihari kiamat berupa pakaian yang serba hijau, dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan.
Allahpun akan memberikan kepadanya pahala seratus kali ibadah haji dan umrah.

8. Wahai Fatimah !
Disaat seorang isteri tersenyum dihadapan suaminya, maka Allah akan memandangnya dengan pandangan penuh kasih.

9. Wahai Fatimah !
Disaat seorang isteri membentangkan alas tidur untuk suaminya dengan rasa senang hati, maka para malaikat yang memanggil dari langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pahala amalnya, dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.

10. Wahai Fatimah !
Disaat seorang wanita meminyaki kepala suami dan menyisirnya, meminyaki jenggotnya dan memotong kumisnya serta kuku-kukunya, maka Allah akan memberi minuman yang dikemas indah kepadanya, yang didatangkan dari sungai-sungai surga.
Allah pun akan mempermudah sakaratul maut baginya, serta menjadikan kuburnya bagian dari taman surga. Allah pun menetapkan baginya bebas dari siksa neraka serta dapat melintasi shirathal mustaqim dengan selamat.

Isterinya pun menangis karena merasa malu.
Sejak itu, dia tak pernah lagi mengeluh.
Subhaanallah, wasiat ini merupakan mutiara termahal nilainya, khususnya bagi setiap isteri yang mendambakan kesalehan.
Betapa Agung dan Mulianya Posisi Wanita dalam rumah tangga ketika ia rela dan ikhlas menjalani Fitrahnya.

Smg kita dapat menjalankan amanah mulia ini...
Aamiin Allahuma Aamiin..

Wa Istiqomah Slalu..

Sabtu, 27 Oktober 2018

Filosofi Dzikrullah

Imam Al Ghazali
Allah swt. berfirman: “... dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.” (Q.s. Al-Anfal: 45).

Dan firman-Nya pula kepada Nabi-Nya saw.: “Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan.” (Q.s. Al-Muzzammil: 8).

Rasulullah saw bersabda, “Berdzikir kepada Allah pada waktu pagi dan sore hari lebih utama daripada berperang di jalan Allah dan memberikan harta kepada orang lain, dengan hati penuh derma.” (AlHadits).

Sabda beliau pula :
“Maukah kalian aku beritahukan tentang amal terbaik dan lebih semerbak (harum) bagi Tuhanmu, lebih meninggikan martabatmu dan lebih baik daripada kalian memberikan binatang dan emas, serta lebih utama daripada kalian bertemu musuh kalian, lalu kalian hantam lehernya dan mereka juga memukul leher kalian?” Para sahabat bertanya, “Apakah itu ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Dzikir kepada Allah.” (Al-Hadits).

Dalam hadits lain beliau bersbda :
“Beruntunglah orang-orang yang menyendiri, beruntunglah orang-orang yang menyendiri!” Sahabat bertanya, “Siapa mereka ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Yaitu orang-orang yang terlena dalam berdzikir kepada Allah, lantaran dzikir, dosa mereka diampuni oleh-Nya, sehingga kelak pada hari Kiamat mereka datang dalam keadaan telah diringankan.” (Al-Hadits).

Ketahuilah, orang-orang ahli bashirah telah dibukakan hatinya, bahwa dzikir merupakan amal perbuatan yang paling utama. Sebagaimana amal-amal yang lain, dzikir pun mempunyai tiga lapisan kulit. Sebagian yang lain saling berdekatan dengan lubuk hati. Sebab, di balik ketiga lapisan, ada lubuk hati tersebut. Lapisan tersebut memiliki keutamaan, sebab berfungsi sebagai metode menuju dzikir. Lapisan teratas adalah dzikir lisan. Lapisan kedua adalah dzikir hati, karena. Ia harus selaras dengan dzikir, sehingga hati selalu hadir bersama dzikir. Jika tidak, Ia akan ditransmisi ke dalam wahana pikiran. Lapisan ketiga adalah bahwa dzikir harus bisa menempati dan menguasai hati, sehingga tidak melirik pada yang lainnya. Seperti pada lapisan kedua, dimana hati berfungsi secara proporsional dalam dzikir.

Lapisan keempat ialah isi (lubuk hati), yaitu Apa Yang (Obyek) didzikirkan (Allah) betul-betul mengakar dan bersemi dalam hati. Pada tahap ini seorang yang berdzikir, telah sirna dan tersembunyi dari dzikir itu sendiri. Inilah yang dimaksud tujuan dari lubuk hati. Yaitu, orang yang berdzikir tidak berpaling pada dzikir dan hatinya. Tetapi, tenggelam pada universalitas Allah yang diingatnya.
Apabila tiba-tiba berpaling pada dzikir, berarti la telah disibukkan kembali oleh hijab. Wahana ketenggelaman ini, disebut oleh para arifin ebagai wahana fana’. Yaitu, la sendiri telah fana’ dari dirinya, sampai tidak menyadari gerak-gerik raganya, ataupun kondisi yang keluar dari raga, ataupun berbagai penghalang batin dalam dzikir. Bahkan telah gaib dari seluruh dirinya, dan dirinya juga gaib dari semua raga dan gerak batinnya, menuju kepada Tuhannya, kemudian berjalan terus, sekali lagi.
Apabila di tengah-tengah fana’nya muncul intuisi yang membisikkan dirinya, bahwa la telah benar-benar fana’ total, maka intuisi tersebut hanyalah kekacauan dan kotoran. Padahal, wahana kesempurnaan adalah kefana’an dari diri sendiri, juga fana’ dari fana’, sampai pada pangkal kefana’an. Kondisi tersebut sering disangka kalangan fuqaha’ verbal sebagai kondisi kehampaan non-rasional. Padahal, bukan demikian. Wahana fanaul fana’ adalah - disandarkan pada nuansa kepada Sang Kekasih-seperti nuansaAnda ketika jatuh cinta kepada kekasih Anda, apakah karena faktor kedudukan, harta atau memang suatu pesona. Hal yang sama ketika Anda sedang marah, maka Anda pasti tenggelam dalam memikirkan musuh. Begitupun Anda akan tenggelam dan asyik masyuk memikirkan sang kekasih, sampai tiada lagi wahana yang tersisa dalam hati. Jika ada orang bicara, Anda tidak paham. Jika ada orang lewat di kanan-kiri Anda, Anda pun tidak melihat, padahal kedua mata Anda terbuka. Orang lain bicara, Anda tidak mendengar, padahal telinga Anda tidak tuli. Anda, ketika tenggelam dalam kefana’an lupa akan segalanya, bahkan lupa akan tenggelam itu sendiri.
Mengapa situasi tersebut dikatakan fana’? Walaupun antara diri dan bayangannya masih tetap ada? Karena diri dan bayang-bayang serta seluruh dimensi inderawi bukanlah hakikat wujud.

Wujud hakiki ada pada alam amr dan alam malakut. Sedangkan ruh itu berasal dari alam amr, sebagaimana firman-Nya :
“Katakanlah, ‘Ruh itu adalah amr Tuhanku’.” (Q.s. Al-Isra’: 85).
Sementara qalbu fisik tergolong alam makhluk. Sedangkan konteks qalbu atau hati dalam buku ini adalah lathifah yang berfungsi sebagai pengingat, yang mengetahui, yang menjadi tempat bersemainya cahaya Ilahi. Bukannya qalbu fisik.
Namun tidak berarti mengisyaratkan, Ruh itu qadim dan qalbu itu hadits. Keduanya, tetap bersifat baru (hadits).
Yang kami maksud dengan makhluk adalah sesuatu yang padanya terjadi persekutuan dan takdir, yaitu jasad dan sifat-sifatnya. Sedangkan yang kami maksud dengan alam amr, adalah sesuatu yang tidak dilintasi oleh takdir.

Alam fisik jasmani, sesungguhnya tidak memiliki wujud yang esensial. Namun, sebagai dimensi bayangan belaka. Bayangan manusia bukanlah hakikat manusia itu sendiri. Seseorang tidak memiliki hakikat wujud. Tetapi, hanya memiliki bayangan hakikat. Semuanya ciptaan Allah swt.
Allah swt. berfirman:
“Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari.” (Q.s. Ar-Ra’d: 15).

Sujudnya alam amr bersifat patuh/taat kepada Allah, sedang sujudnya bayang-bayang bersifat terpaksa. Di bawahnya ada rahasia-rahasia yang dalam, yang permulaannya menggerakkan mata rantai kegilaan yang dahsyat, apalagi akhirnya. Karenanya, Anda perlu mencermati, dan dengan begitu, Anda baru paham apa yang disebut fana’ itu. Maka, Anda harus meninggalkan ucapan yang berbau fitnah dan dusta, terhadap obyek ilmu yang Anda tidak mumpuni.
Allah swt. berfirman :

“Bahkan yang sebenarnya, mereka mendustakan apa yang mereka befum mengetahuinya dengan sempurna...„“(Q.s. Yunus: 39).
Dan firman-Nya :
“Dan karena mereka tidak mendapat petunjuk dengannya, maka mereka akan berkata, ‘Ini adalah dusta yang lama’.” (Q.s. Al-Ahqaaf. 11).
Jika fana’ sudah dipahami sedemikian rupa, maka itulah awal menempuh jalan ruhani (thariqah). Yakni, pergi menuju kepada Allah swt, sedangkan petunjuk datang kemudian. Petunjuk dimaksud adalah petunjuk Allah swt, seperti kata Ibrahim Al-Khalil as, dalam firmanNya : “Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku.” (Q.s. Ash-Shaaffaat: 99).
Amar pertama adalah pergi kepada Allah, kemudian pergi “di dalam” Allah, dan itulah fana’ serta tenggelam dalam kefana’an. Tetapi ketenggelaman itu, pertama-tama seperti Hat yang cepat. Namun bila kilatan itu permanen, menjadi kebiasaan yang meresap dalam j iwa, maka hamba naik pada alam yang lebih tinggi, dan melihat wuj ud hakiki yang murni, la mendapat cap ukiran malakut. Pada dirinya tampak kesucian alam lahut. Proyeksi pertama yang muncul pada alam tersebut adalah: Inti-inti malaikat, arwah para Nabi dan wall, dalam bentuk yang sangat indah, yang dengan perantaraannya, mengalir sebagian kebenaran hakiki. Ini pada tahap permulaan, sampai kemudian naik ke deraj at yang lepas dari segala metafora. Cukup dengan kejelasan Allah swt. Yang Maha Haq, dalam segalanya.

Apabila ia dikembalikan pada alam metafor yang semata bayangbayang, la memandang ke makhluk dengan pandangan penuh kasihan, karena mereka terhalang untuk memandang keindahan Ilahi Yang Maha Suci. Dan la pun merasa heran, mengapa mereka menerima begitu saja, dengan bayang-bayang, mereka memihak pada rekayasa alam tipudaya dan khayalan. Maka, ketika la bersama mereka, la tarrlpak hadir, tetapi hatinya gaib, sembari merasa heran dengan kehadiran mereka. Sementara mereka juga heran akan kegaibannya.
Itulah buah dari dzikir lubuk hati. Awalnya adalah dzikir lisan, kemudian dzikir hati dengan diatur, lantas menjadi watak hati itu sendiri. Pada tahap berikutnya lebur dalam wahana yang diinga bahkan dzikirnya pun telah terberangus. Inilah rahasia sabda Rasul ullah saw, “Barangsiapa cinta untuk dinaikkan ke derajat taman surgc maka perbanyaklah dzikir kepada Allah swt.”
Dan merupakan rahasia dari sabdanya pula, “Dzikir hati melebik tujuhpuluh kali lipat daripada dzikir yang bisa didengarkan secara hafalan.”
Suatu dzikir yang dirasakan oleh hati Anda dan didengar dalar hafalan, maka perasaan mereka akan menyamai perasaan Anda. Da: di dalam hal ini ada rahasia sampai ketika dzikir Anda tidak teringa dari perasaan Anda, karena kepergian Anda kepadaYang diingat (Alla swt.) secara total. Sehingga dzikir Anda pun musnah dari perasaan hafalan Anda.
Sepanjang hati merasakan nikmatnya dzikir dan berpaling pad bentuk dzikir itu sendiri, maka hati telah terhalang dari Allah sw Apabila hati tidak ragu-ragu, jauh dari syirik samar (syirk khafy sehingga la menjadi hamba yang tenggelam dalam kemahaesaan Al Haq, maka la disebut hamba yang bertauhid.

Begitu pula tentang ma’rifat. Siapa yang mencari ma’rifat, derr ma’rifat, la seperti dzikir yang mengingat dzikirnya. Sedangkan oran yang memperoleh ma’rifat, justru seperti orang yang tida mendapatkannya, tetapi yang didapati adalah Yang dima’rifati (Allah swt). Dia telah menempatkan diri dalam wahana dari hakikat wisha dan berada pada nuansa qudus.
Jika Anda bertanya, “Mengapa mukasyafah tersebut ditentuka : dalam tahap fana’?”
Perlu Anda ketahui, untuk menjelaskannya perlu kisah yan panjang. Jika Anda merenungkannya, Anda tidak bisa membatasi dil pada alam inderawi, tumpuan nafsu dan syahwat, yang menggirin pada jagad empirik yang penuh dengan dusta dan tipudaya.
Oleh sebab itu, Allah swt. menj elaskannya dengan alam kematiar Karena kompetensi alam empirik inderawi dan khayalan yan menghadapkan hati pada alam terbawah, dianggap batal.
Jika Anda berpaling dari realita inderawi ketika tidur, Anda bis melihat sesuatu yang gaib menurut kadar kesiapan, penerimaan dan cita-cita anda. Anda menjumpainya lewat metaphor yang perlu di terjemahkan lagi.
Saya tidak berprasangka, bahwa Anda tidak akan mendapati mimpi yang benar, yang bisa memprediksi masa depan. Namun, khayalan sering tidak menenangkan tidur walaupun anggota badan telah tenang.
Itulah yang menjadi sebab lemahnya penglihatan hati, yang tidak pernah sunyi dari gambaran-gambaran buram.

Fana’ merupakaii konotasi dari wahana tenangnya anggota fisik, yang tidak lagi bergerak. Kemudian di dalam ketenangan itu muncul imajinasi yang tidak bercampur-baur. Apabila imajinasi itu tetap dominan, maka tidak akan dipengaruhi, kecuali oleh desakan wahana yang tampak dari alam suci, sehingga para Nabi, malaikat, dan ruhruh qudus, tergambar dalam proyeksi imajinasi hati.
Inilah persoalan yang mengingatkan Anda, agar Anda berhasrat menjadi ahli rasa (ahli dzauq). Jika

Anda tidak mampu demikian, seyogyanya Anda menjadi pakar ilmu bidang batin. Jika kepakaran ini tidak bisa Anda raih, Anda cukup beriman saja.
Allah swt. berfirman :
“... niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (Q.s. Al-Mujadilah: 11).

Dan sekali-kali jangan sampai Anda tergolong orang-orang yang mengingkari fenomena fana’ ini, yang karenanya Anda disiksa, ketika kebenaran dibuka saat sakaratul maut, di mana nasib Anda sangat ditentukan.
Allah swt. telah berfirman:
“Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan dari padamu tutup (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam.” (Q.s. Qaaf 22).
Iman, ilmu dan rasa, adalah tiga derajat yang membentang. Orang yang impoten, misalnya, terproyeksi benar adanya birahi bersetubuh pada lain jenis, dengan gambaran bahwa hal itu diterima dari orang yang menduga balk terhadap orang tersebut dan tidak dicampur-bauri oleh kebohongan. Gambaran ini seperti iman. Apabila terproyeksi, bahwa adanya birahi tersebut diketahui lewat bukti-bukti, disebut sebagai ilmu. Referensinya adalah qiyas, ketika memandang keinginannya pada makanan misalnya, maka dianalogikan pula nafsu makan tersebut dengan birahi seksual. Semuanya tetap jauh dari penemuan hakikat birahi dengan adanya birahi itu sendiri pada dirinya.

Begitu juga orang awam yang sehat yang melihat orang sakit, dan ia percaya (iman) begitu saja. Sementara si dokter melihatnya dengan bukti-bukti. Penglihatan dokter ini disertai ilmu. Siapa pun yang tidak pernah sakit, la pasti tidak pernah mengenal rasa sakit. Demikian juga tentangfana’ dalam tauhid; rasa adalah musyahadah, ilmu adalah qiyas, dan iman adalah perspektif secara berbaik sangka (husnudzan) tanpa disertai keraguan. Maka, berusahalah agar Anda bisa bermusyahadah, sebab tidak ada kabar yang lebih gamblang daripada menyaksikan dengan nyata.
Apabila Anda bertanya, “Betapa besar persoalan dzikir, lalu lebih utama mana antara dzikir dan membaca Al-Qur’an?” Perlu diketahui, bahwa membaca Al-Qur’an lebih utama bagi makhluk secara menyeluruh, kecuali bagi orang yang pergi menuju kepada Allah swt. Membaca Al-Qur’an akan menjadi amal paling utama bagi mereka yang pergi menuju Allah swt. dalam totalitas perilaku awalnya, dan sebagian perilaku akhirnya. Sebab, Al-Qur’an mengandung bagianbagian pengetahuan, tingkah laku ruhani dan petunjuk jalan. Sepanjang hamba senantiasa butuh pada pembersihan akhlak dan pengetahuan, Al-Qur’an lebih utama. Tetapi, apabila membaca Al-Qur’an tidak disertai perilaku batin seperti itu, sedang dzikir lebih dominan dalam hatinya, sehingga dzikir mendorongnya pada wahana ketenggelaman ruhani, maka dzikirlah yang lebih utama. Karena membaca Al-Qur’an, menarik intuisinya dan mengarahkan pada hamparan taman surga.
Sementara, murid yang pergi menuju Allah swt. tidak layak menoleh pada surga dan taman-tamannya. Tetapi, cita-citanya hanya satu, dzikirnya hanya satu tujuan, sampai la mendapatkan derajat fana’ dan ketenggelaman. Karena itu, Allah swt. berfirman :
“Dan sungguh, dzikir kepada Allah itu lebih besar.” (Q.s. Al-’Ankabut: 45).
Orang yang sampai pada derajat kefana’an, tetapi tidak abadi dan tidak tetap, maka sebaiknya la introspeksi diri, sebab, kadang-kadang membaca Al-Qur’an lebih bermanfaat terhadap dirinya. Kondisi demikian memang langka, seperti nuansa al-Kibritul Ahmar. Bisa dibicarakan secara teoritis, tetapi tidak bisa didapatkan.

Maka, mutlak membaca Al-Qur’an akan lebih utama. Sebab, amal tersebut menjadi lebih utama dalam segala kondisi, kecuali ketika sedang disibukkan bicara. Karena inti dari Al-Qur’an adalah mengenal Dzat Yang Berfirman melalui Al-Qur’an, mengetahui keindahan dan tenggelam karena-Nya. Al-Qur’an menuntun kepada-Nya, dan memberi petunjuk ke wahana-Nya. Siapa yang mengutamakan tuj uan pasti tidak akan menoleh pada jalan.
Bila Anda masih bertanya, “Dzikir mana yang lebih utama?” Ketahuilah - sebagaimana kami sebut - yang paling utama adalah supremasi Allah dalam hati sebagai obyek, yang didzikirkan. Yaitu, Satu, tidak lebih, sampai terseleksi mana yang utama. Itu semua, merupakan kenyataan jamak dan penunggalan (tauhid). Sementara keragaman dan kuantita, muncul sebelumnya. Kondisi tersebut terjadi sepanjang Anda ada pada tahap dzikir lisan dan hati, yang kemudian terbagi pula dalam dzikir utama dan tidak utama. Keutamaannya, terletak pada kriteria sifat-sifat berdzikir yang dilakukan.
Sifat-sifat Allah swt. dan Asma-Nya, dalam Hak Allah swt. terbagi menjadi dua kategori :
Pertama, hal-hal yang memang benar dalam hak hamba, dan diorientasikan pada hak Allah swt, seperti sifat dan Asma : As-Shabbur, As-Syakuur, Ar-Rahim dan Al-Muntaqim.
Kedua, suatu sifat dan Asma yang hanya benar dalam hak-Nya. Apabila digunakan selain Diri-Nya, penggunaan itu hanya bersifat metafor.
Dzikir paling utama adalah ucapan :

“Tiada Tuhan selain Allah, Yang Maha Hidup lagi Maha Mengurus makhluk.”
Sebab, dalam dzikir tersebut ada Nama Allah Yang Agung, sebagaimana sabda Rasul saw, ‘Asma Allah YangAgung itu ada dalam ayat Kursi dan awal surat Ali Imran.” Dua Asma tersebut tidak bersamaan, kecuali pada ayat tersebut. Pasti ada rahasia yang dalam dan tersembunyi dari pemahaman Anda.
Sekadar pemahaman sederhana, bisa dirumuskan, bahwa ucapan : Laa ilaaha Illallah, mensyiarkan tauhid, memberi arti Wahdaniyah (sifat Ketunggalan) dalam Dzat dan Ketuhanan, bersifat hakiki dalam Hak Allah swt, tanpa ditakwil. Namun, pada hak selain Diri-Nya, bersifat metafor dan harus ditakwilkan.
Begitu pula Al-Hayy, pengertiannya adalah Dzat yang hidup dengan Dzat-Nya, dan mengetahui Dzat-Nya. Sedangkan mayat adalah dzat yang tidak memiliki akses informasi dari substansinya. Al-Hayy merupakan predikat hakiki bagi Allah swt. tanpa harus ditakwilkan.
Al-Qayyum memberikan pengertian bahwa Dia Maha Tegak dengan Dzat-Nya, dan segala yang ada tegak karena sifat tegak-Nya. Predikat ini pun bersifat hakiki bagi Allah swt. tanpa ditakwilkan, sebab selain-Nya tidak ada yang memiliki predikat tersebut.

Selain Asma tersebut, dari sejumlah Asma Allah yang memiliki indikasi pada Perbuatan (Af’aal) Allah swt, seperti Ar-Rahiim, AlMuqsith, Al Adl dan lain sebagainya. Asma tersebut tidak menunjukkan arti sifat-sifat langsung. Karena sumber-sumber Af’al adalah sifat-sifat. Sifat sebagai predikat asli, kemudian diikuti oleh Af’al. Selain sifat-sifat yang mengindikasikan pada sifat Qudrat, Ilmu, Iradat, Kalam, Sama’ dan Bashar - yang sebagian diduga bahwa ketetapan sifat tersebut bagi Allah swt. sebagai pengertian dari perspektif lahiriahnya, padahal jauh berbeda, sebab pemahaman lahiriah merupakan persoalan yang dikaitkan dengan sifat-sifat manusia. Sedangkan Kalam, Qudrat, Ilmu, Sama’ dan Bashar-Nya, merniliki esensi-esensi yang ketetapannya mustahil bagi manusia.

Maka, nama-nama tersebut dikecualikan dari segala bentuk penakwilan.
Hal tersebut mengingatkan pada hal-hal yang terkandung dalam pemahaman Anda dari spesifikasi kalimat-kalimat ini, sebagai sesuatu yang besar. Ucapan Anda berikut ini, lebih mendekati :
“Subhaanallaah wal Hamdulillaah wa laailaaha Illah wallahu Akbar. “
(Maha Suci Allah dan. segala puji bagi Allah, dan tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar).
Sebab, Subhaanallaah sebagai konotasi penyucian yang secara hakiki memang Hak-Nya. Kesucian hakiki tidak dapat diproyeksikan, kecuali hanya bagi Allah swt. Ucapan : Alhamdulillah memberi pengertian sandaran nikmat seluruhnya hanya kepada Allah swt. Pengertian tersebut bersifat hakiki. Sebab, Dia-lahYang Tunggal dalamAf’al, ketunggalan esensial tanpa takwil. Allah swt. Yang berhak menerima pujian semata. Sebab, bagi-Nya tidak ada sebutan dalam pekerjaan-Nya. Sebagaimana pula, tidak adanya sekutu bagi pena bersama penulis untuk memiliki hak pujian pada sisi kebajikan.

Selasa, 23 Oktober 2018

DOA DIDALAM ALQUR'AN


1. Doa Sapu Jagad
رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
Robbana a’tina fid’dun yaa hasanah, wafil a’ khirotil hasanah, waqinaa azab’bannar
Ya Tuhan, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan selamatkanlah kami dari siksa neraka. QS. Al-Baqarah 201
 
2. Doa Diterima Amalan
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ
Rabbanaa taqabbal minnaa, innaka antas sami’ul ‘alimu
Ya Tuhan kami terimalah (amalan) daripada kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. QS. Al-Baqarah 127

3. Doa Kesabaran dan Minta Pertolongan
رَبَّنَآ أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ
Rabbanaa afrigh ‘alaynaa shabran watsabbit aqdaamanaa waunshurnaa ‘alaa alqawmi alkaafiriina
Ya Tuhan, limpahkanlah kesabaran atas diri kami, kokohkanlah pendirian kami, serta tolonglah kami dalam mengalahkan orang-orang kafir. QS. Al-Baqarah 250

4. Doa Perlindungan dari Kesesatan
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ
Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa ba’da idz hadaitanaa wahab lanaa min ladunka rahmatan innaka antal wahhaabu
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu; Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi (karunia). QS. Ali-Imran 8

5. Doa Kekuatan Iman
رَبَّنَآ إِنَّنَآ ءَامَنَّا فَٱغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
Rabbanaa innanaa aamannaa faaghfir lanaa dzunuubanaa waqinaa ‘adzaabannaari
Ya Tuhan kami, kami benar-benar beriman, maka ampunilah dosa-dosa kami dan selamatkanlah kami dari siksa neraka. QS. Ali-Imran 16

6. Doa Mohon Anugerah Kekuatan, Kekuasaan, dan Rezeki
ٱللَّهُمَّ مَٰلِكَ ٱلْمُلْكِ تُؤْتِى ٱلْمُلْكَ مَن تَشَآءُ وَتَنزِعُ ٱلْمُلْكَ مِمَّن تَشَآءُ وَتُعِزُّ مَن تَشَآءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَآءُ ۖ بِيَدِكَ ٱلْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Allahumma maalikal mulki tu’tiil mulka man tasyaa-u watanzi’ul mulka mimman tasyaa-u watu’izzu man tasyaa-u watudzillu man tasyaa-u biyadikal khairu innaka ‘ala kulli syai-in qadiirun
Wahai Tuhan Pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapapun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapapun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapapun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapapun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Makakuasa atas segala sesuatu. QS. Ali-Imran 26

7. Doa Mohon Pertolongan
رَبَّنَآ أَخْرِجْنَا مِنْ هَٰذِهِ ٱلْقَرْيَةِ ٱلظَّالِمِ أَهْلُهَا وَٱجْعَل لَّنَا مِن لَّدُنكَ وَلِيًّا وَٱجْعَل لَّنَا مِن لَّدُنكَ نَصِيرًا
Rabbanaa akhrijnaa min haazihil qaryatiz zaalimi ahluhaa, waj’al lanaa mil ladunkawaliyyaan, waj’al lanaa mil ladunka nasiraan
Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang penduduknya zalim. Berilah kami pelindung dari sisi-Mu dan berilah kami penolong dari sisi-Mu. QS. An-Nisa 75

8. Doa Curahan Rizqi
رَبَّنَآ أَنزِلْ عَلَيْنَا مَآئِدَةً مِّنَ ٱلسَّمَآءِ تَكُونُ لَنَا عِيدًا لِّأَوَّلِنَا وَءَاخِرِنَا وَءَايَةً مِّنكَ ۖ وَٱرْزُقْنَا وَأَنتَ خَيْرُ ٱلرَّٰزِقِينَ
Rabbanaa anzil ‘alainaa maa’idatam minas samaa’i takuunu lanaa’idal li’awwalinaa wa aakhirinaa wa aayatam minka warzuqnaa wa anta khairur raaziqin(a)
Ya Allah Tuhan kami, turunkanlah kepada kami hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang bersama kami ataupun yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau, berilah kami rezeki, dan Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki. QS. Al-Ma’idah 114

9. Doa Mohon Ampunan dan Rahmat
رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَسِرِينَ
Rabbana zalamna anfusana wa illam tagfir lana wa tarhamna lanaku nanna minal khasirina
Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi. QS. Al-A’raf 23

10. Doa Mohon Kasih Sayang untuk Orang Tua
رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرً
Rabbiirhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiran
Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil. QS. Al-Isra 24
Yaa sayyidi yaa rasulullah.

 Aamiin.

Selamat dunia wal akherat buat kita semua. Aamiin allah humma aamiin.