Laman

Selasa, 24 Mei 2016

MEMAHAMI SUMBER ILMU

MEMAHAMI SUMBER ILMU
Oleh : Guru Kidzs Gsp
Di : Majelis Insanul Kamil
Bismillahirrohmaanirrohiim
As'salamualaikum Wr Wb
Di : Majelis Insanul Kamil, hanya mengajarkan (3 jenis keilmuan), yang intinya adalah mempelajari tentang (RUH).
Bagaimana kita memahami (RUH), yang berada di dalam tubuh ini, dan bagaimana kita tidak mengetahuinya (PROSES KERJA RUH), sedangkan (RUH) tersebut sangat dominan menempati di berbagai pergerakan anggota tubuh kita.
Banyak yang berbicara tentang (RUH), mulai dari ilmu syariat, toriqoh, makrifat, dan hakikat, namun sekedar membacanya dan tanpa tahu akan kiprah dari (RUH) tersebut.
Karena mempelajari (RUH) ini adalah hal yang utama, dan utama dalam kita memahami tentang kematian, juga alam keghaiban, yang kesemuanya menggunakan (ILMU RUH).
Kita belajar ilmu hakikat dan makrifat, juga harus memahami (RUH), jika tidak, maka kesempurnaan dari ilmu tersebut hanya sebatas (KULIT), dan bukan (ISI), karena dalam hal ibadah yang diperlukan adalah kesempurnaan dalam (RUH), agar mampu beribadah, jika tidak maka hakikat dari beribadah tanpa nilai dari ibadahnya.
Ada sebagian yang pada umumnya dibahas dalam kaidah ilmu usul diri dan kaji diri bahwasanya :
√ Bagaimana bentuk dari ruh-nya sholat
√ Bagaimana bentuk dari ruh-nya puasa
√ Bagaimana bentuk dari ruh-nya zakat
√ Bagaimana bentuk dari ruh-nya haji
√ Bagaimana bentuk dari ruh-nya syahadat
√ Bagaimana bentuk dari ruh-nya ibadah
√ Dari kesemuanya itu dalam kaidah ilmu usul diri dan kaji diri, tapi tidak diterangkan bagaimana caranya memahami keberadaan dari (RUH) tersebut, dan bagaimana (PROSES) kerja dari (RUH) bagaimana merahsahkan keberadaan dari (RUH) bagaimana cara mengetahui (RUH) tersebut, apakah kita benar-benar mempunyai (RUH) ataukah kita (HIDUP) tanpa (RUH) selayaknya (MAYAT HIDUP)!!!!!!!!
SEMOGA BERMANFAAT
Alhamdulillahirobbilaalamiin
Was'salamualaikum Wr Wb

MENGENAL ALLAH SWT

MENGENAL ALLAH SWT
AWALUDIN MA’RIFATULLAH
Artinya : Awal agama mengenal Allah.
LAYASUL SHALAT ILLA BIN MA’RIFAT
Artinya: Tidak sah shalat tanpa mengenal Allah.
MAN ARAFA NAFSAHU FAKAT ARAFA RABBAHU
Artinya: Barang siapa mengenal dirinya dia mengenal Tuhannya.'
ALASTU BIRAB BIKUM QOLU BALA SYAHIDNA Artinya: Bukankah aku ini Tuhanmu ? Betul engkau Tuhan kami,kami menjadi saksi.
(QS.AL-ARAF 7:172)'
AL INSANNU SIRRI WA ANNA SIRRUHU
Artinya: Manusia itu RahasiaKu dan akulah Rahasianya.'
WAFI AMFUSIKUM AFALA TUBSIRUUN
Artinya: Di dalam dirimu mengapa kamu tidak melihat.
ANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZ
Artinya: Aku lebih dekat dari urat nadi lehermu.
LAA TAK BUDU RABBANA LAM YARAH
Artinya: Aku tidak akan menyembah Allah apabila aku tidak melihatnya terlebih dahulu.
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALLAH
Pada malam Ghaibul Ghaib iaitu dalam keadaan antah-berantah hanya Dzat semata. Belum ada awal dan belum ada akhir, belum ada bulan dan belum ada matahari, belum ada bintang belum ada sesuatupun. Malahan belum ada Tuhan yang bernama Allah, maka dalam keadaan ini, Diri yang punya Dzat tersebut telah mentajalikan diri-Nya untuk memuji diri-Nya.
Lantas tajalilah Nur Allah dan kemudian tajali pula Nur Muhammad (Insan Kamil), yang pada peringkat ini dinamakan Anta Ana, (Kamu, Aku) , (Aku,Kamu),Ana Anta. Maka yang punya Dzat bertanya kepada Nur Muhammad dan sekalian Roh untuk menentukan kedudukan dan taraf hamba. Lantas ditanyakan kepada Nur Muhammad, Aku ini Tuhanmu? Maka dijawablah Nur Muhammad yang mewakili seluruh Roh, Ya…Engkau Tuhanku. Persaksian ini dengan jelas diterangkan dalam Al-Qur’an Surah Al-'Araf 7:172:
ALASTU BIRAB BIKUM, QOOLU BALA SYAHIDNA.
Artinya : Bukan aku ini Tuhanmu? Betul engkau Tuhan kami, Kami menjadi Saksi.
Selepas pengakuan atau persumpahan Roh itu dilaksankan, maka bermulalah era baru di dalam perwujudan Allah SWT.
Seperti firman Allah dalam Hadits Qudsi yang artinya: “Aku suka mengenal diriku, lalu aku jadikan mahkluk ini dan aku perkenalkan diriku.
Apa yang dimaksud dengan mahkluk ini ialah : Nur Muhammad sebab seluruh kejadian alam maya ini dijadikan daripada Nur Muhammad tujuan yang punya Dzat mentajalikan Nur Muhammad adalah untuk memperkenalkan diri-nya sendiri dengan diri Rahasianya sendiri. Maka diri Rahasianya itu adalah ditanggung dan diakui amanahnya oleh suatu kejadian yang bernama : Insan yang bertubuh diri bathin (Roh) dan diri bathin itulah diri manusia, atau Rohani.
Firman Allah dalam hadis Qudsi:
AL-INSAANU SIRRI WA-ANA SIRRUHU
Artinya : Manusia itu RahasiaKu dan Akulah yang menjadi Rahasianya.
Jadi yang dinamakan manusia itu ialah karena ia mengenal Rahsia. Dengan perkataan lain manusia itu mengandung Rahasia Allah. Karena manusia menanggung Rahasia Allah maka manusia harus berusaha mengenal dirinya, dan dengan mengenal dirinya manusia akan dapat mengenal Tuhannya, sehingga lebih mudah kembali menyerahkan dirinya kepada Yang Punya Diri pada waktu dipanggil oleh Allah SWT. Iaitu tatkala berpisah Roh dengan jasad. (Tambahan: kembali kepada Allah harus selalu dilakukan semasa hidup, masih berjasad, contohnya dengan solat, kerana solat adalah mikraj orang mukmin atau dengan ‘mati sebelum mati’).
Firman Allah An-Nisa 4:58:'
INNALLAHA YAK MARUKUM ANTU ABDUL AMANATI ILAAHLIHA.
Artinya: Sesunggunya Allah memerintahkan kamu supaya memulangkan amanah kepada yang berhak menerimanya (Allah).
Hal tersebut di atas dipertegas lagi oleh Allah dalam Hadits Qudsi :'MAN ARAFA NAFSAHU,FAQAT ARAFA RABAHU.
Artinya : Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal Tuhannya.
Dalam menawarkan tugas yang sangat berat ini, pernah ditawarkan Rahasia-nya itu kepada Langit, Bumi dan Gunung-gunung tetapi semuanya tidak sanggup menerimanya.
Seperti firman Allah SWT Al Ahzab 33:72.
INNA ‘ARAT NAL AMATA, ALAS SAMAWATI WAL ARDI WAL JIBAL FA ABAINA ANYAH MILNAHA WA AS FAKNA MINHA,WAHAMA LAHAL INSANNU.
Artinya : Sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung tetapi mereka enggan memikulnya dan merasa tidak akan sanggup, lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya.
Oleh karena amanat (Rahasia Allah) telah diterima, maka adalah menjadi tanggung jawab manusia untuk menunaikan janjinya. Dengan kata lain tugas manusia adalah menjaga hubungannya dengan yang punya Rahasia. Setelah amanat (Rahasia Allah) diterima oleh manusia (diri Batin/Roh) untuk tujuan inilah maka Adam dilahirkan untuk bagi memperbanyak diri, diri penanggung Rahasia dan berkembang dari satu abad ke satu abad, dari satu generasi ke satu generasi yang lain sampai alam ini mengalami KIAMAT DAN RAHASIA ITU KEMBALI KEPADA ALLAH.
INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAAJIUN. Artinya : Kita berasal dari Allah, dan kembali kepada Allah

KENAL ALLAH


Oleh : Guru Kidzs Gsp
Di : Majelis Insanul Kamil
Bismillahirrohmaanirrohiim
As'salamualaikum Wr Wb
Awwaluddinmakrifatullah : Awalnya Agama Adalah Kenal Akan TUHAN-Nya.
Terlalu banyak beredar faham yang demikian, dari mulai :
√ ILMU USUL DIRI
√ ILMU KAJI DIRI
√ Dan beraneka ragam jenis keterangan yang tersebar ke khalayak umum, tapi apakah hal tersebut adalah Pemahaman atau Pendustaan terhadap (Berketuhanan).........
Untuk kenal akan (Allah), bukan sekedar dengan membaca, menelaah, mengkaji, berdiskusi, dan berdebat juga berhujjah, tapi semua itu hanya (Pencitraan Diri Sendiri), yang belum tentu difahami dengan sebenarnya, karena untuk memahami hal yang demikian haruslah dengan jalan yang bersungguh-sungguh dalam hal segi apa pun, terutama :
√ ILMU TAUHID
√ ILMU USULUDDIN
√ MUJAHADAH NAFS
√ KHOLWAT
√ UZLAH, dan hal lainnya yang mendukung seseorang bertambah yaqin akan Keberadaan tersebut.........
Jalan yang utama adalah dengan (DUDUK DIAM), memahami Alam Perubahan Hati, maka engkau niscaya mengetahui akan gerak Af'al tersebut dalam hal apapun.......
Karena (HAL), adalah keadaan dimana Mahkluk memahami akan TUHAN-Nya, kenapa demikian!!!
Karena Penentuannya ada pada kondisi Mahkluk dalam keadaan (HAL), yaitu : Keadaan dimana "NUR SYHUHUD", menjama seseorang dalam keadaan HAL.
HAL tersebut adalah titik balik seseorang dalam keadaan "KEMBALI KE TITIK NOL".......
BAGAIMANA SESEORANG BISA MAMPU DALAM KEADAAN "HAL KEMBALI KE TITIK NOL"....
Inyaallah bersambut, bila Gusti Allah swt, mengidzinkannya.......
Alhamdulillahirobbilaalamiin
Was'salamualaikum Wr Wb